Penulisan Kata Muslim: Antara Huruf Kapital dan Huruf Kecil

penulisan kata muslim

Dalam beberapa hari terakhir ini saya mengedit tulisan keislaman. Tiba-tiba saya menghadapi masalah penulisan kata muslim, antara menggunakan huruf kapital (Muslim) dan huruf kecil (muslim).

Selama ini saya menuliskan kata muslim dalam huruf kapital, Muslim. Entah kenapa haru sekarang saya ngeh untuk memastikan penulisan kata muslim yang benar (baku) dalam bahasa Indonesia.

Saya pun membuka lansiran berita Google dengan kata kunci muslim. Hasilnya, media massa kita tidak konsisten dalam penulisan kata muslim, antara menggunakan huruf kapital (Muslim) dan huruf kecil (muslim).

Bagaimana menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)?

Penulisan Kata Muslim Menurut KBBI

Saya buka Kamus Besar Bahasa Indonesia Dalam Jaringan (KBBI Daring). Hasilnya, penulisan kata muslim menggunakan huruf kecil: muslim, bukan Muslim.

Read More

Menurut KBBI, muslim adalah penganut agama Islam. Contoh kalimat: Selaku seorang muslim, kita wajib berzakat dan menunaikan ibadah haji jika mampu.

Demikian pula kata muslimin menggunakan huruf kecil: muslimin. Menurut KBBI, muslimin adalah para penganut agama Islam; laki-laki muslim (wanita muslim disebut muslimah).

Jadi, selama ini saya salah dong menuliskan kata muslim dengan huruf kapital? Ya, salah atuh menurut KBBI tadi mah!

Lagi pula, selama ini kita juga terbiasa menuliskan istilah untkuk orang yang beriman dengan huruf kecil, yakni mukmin, bukan Mukmin.

Kalau tetap menuliskan Muslim (huruf kapital) bagaimana? Ya… gak apa-apa, nggak kena pidana! Sah-sah saja.

Namun, dalam penulisan karya ilmiah atau dokumen resmi, harusnya menggunakan kata baku: muslim (huruf kecil). Penulisan bukan muslim pun nonmuslim, bukan non-Muslim.

Bagaimana dengan kata Islam? Kalau istilah Islam mah tidak usah diperdebatkan lagi: menggunakan huruf kapital, Islam.

Menurut KBBI, Islam adalah agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. yang berpedoman pada kitab suci Al-Qur’an yang diturunkan ke dunia melalui wahyu Allah Swt.

Huruf Kapital dan Istilah Agama

Menurut PUEBI, huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan

Misalnya:

  • Islam
  • Al-Qur’an
  • Kristen
  • Alkitab
  • Hindu
  • Weda
  • Allah
  • Tuhan
  • Allah akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya.
  • Ya, Tuhan, bimbinglah hamba-Mu ke jalan yang Engkau beri rahmat.

Pedoman Penulisan Huruf Kapital

Bahasan soal penulisan kata muslim ini kita “lebarkan” sekalian ya dengan pedoman penulisan huruf kapital, menurut PUEBI.

Dalam PUEBI ada 13 poin pedoman. Saya kutipkan enam poin saja. Perhatikan juga contoh-contohnya, khususnya pada huruf kapital yang digunakan pada setiap kata.

1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.

Misalnya:

  • Amir Hamzah
  • Dewi Sartika
  • Dewa Pedang

Catatan:

Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna ‘anak dari’, seperti bin, binti, boru, dan van, atau huruf pertama kata tugas.

Misalnya:

  • Abdul Rahman bin Zaini
  • Siti Fatimah binti Salim
  • Indani boru Sitanggang
  • Charles Adriaan van Ophuijsen
  • Ayam Jantan dari Timur
  • Mutiara dari Selatan

2. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.

Misalnya:

  • Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
  • Orang itu menasihati anaknya, “Berhati-hatilah, Nak!”
  • “Mereka berhasil meraih medali emas,” katanya.
  • “Besok pagi,” kata dia, “mereka akan berangkat.”

3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.

Misalnya:

  • Islam
  • Al-Qur’an
  • Kristen
  • Alkitab
  • Hindu
  • Weda
  • Allah
  • Tuhan
  • Allah akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya.
  • Ya, Tuhan, bimbinglah hamba-Mu ke jalan yang Engkau beri
    rahmat.

4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan.

Misalnya:

  • Selamat datang, Yang Mulia.
  • Semoga berbahagia, Sultan.
  • Terima kasih, Kiai.
  • Selamat pagi, Dokter.
  • Silakan duduk, Prof.
  • Mohon izin, Jenderal.

5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.

Misalnya:

  • bangsa Indonesia
  • suku Dani
  • bahasa Bali

6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan.

Misalnya:

  • “Kapan Bapak berangkat?” tanya Hasan.
  • Dendi bertanya, “Itu apa, Bu?”
  • “Silakan duduk, Dik!” kata orang itu.
  • Surat Saudara telah kami terima dengan baik.
  • “Hai, Kutu Buku, sedang membaca apa?”
  • “Bu, saya sudah melaporkan hal ini kepada Bapak.”

Kata ganti Anda ditulis dengan huruf awal kapital.

Misalnya:

  • Sudahkah Anda tahu?
  • Siapa nama Anda?

Itu dia ulasan tentang penulisan kata muslim plus pedoman penulisan huruf kapital dalam bahasa Indonesia. Baca juga Daftar Kata Baku-Tidak Baku dalam Bahasa Indonesia. Wasalam.

Sumber: PUEBI

Related posts