SALAH satu karakteristik radio yang menjadi kekuatannya adalah personal (pribadi). Radio is personal! Dalam literatur radio broadcasting kita mengenal istilah personality of radio atau radio personality.
Secara harfiyah, radio personality artinya “kepribadian radio”. Namun, yang dimaksud radio personality adalah penyiar —radio announcer, radio host, radio presenter, Radio DJ.
Robert McLeish dalam bukunya, Radio Production (Focal Press, 1978), ketika menjelaskan karakteristik radio poin the personality of radio menyebutkan, salah satu keunggulan radio sebagai aural medium adalah yang didengarkan pendengar yaitu “the sound of the human voice” (suara manusia).
Pendengar seolah-solah sedang berhadapan dengan penyiar, ngobrol langsung, dan merasakan kehangatan, keakraban, juga nada sedih, haru, marah, sakit, ketus, ramah, dan sebagainya.
Ketika menjelaskan keunggulan radio dalam buku Broadcast Journalism: Panduan Menjadi Penyiar, Scriptwriter, dan Reporter Radio (Nuansa, 2005), saya menulis begini:
Personal. (Radio) jadi teman karena mampu menyentuh pribadi pendengar. Suara penyiar hadir di rumah atau di dekat pendengar. Pembicaraannya langsung menyentuh aspek pribadi (interpersonal communications), dengan pendekatan pribadi (personal approach), sehingga radio menjadi teman pribadi yang setia.
Pribadi. Radio is personal! Pendengar adalah individu-individu, bukan tim atau organisasi. Karenanya, komunikasi yang berlangsung bersifat interpersonal (antarpribadi), yakni penyiar dengan pendengar, dengan gaya “ngobrol”. Penyiar harus membayangkan seolah-olah sedang berbicara kepada SATU orang saat siaran.
Penyiar radio akan tetap menjadi misteri bagi pendengar, selama si pendengar tidak pernah bertemu langsung dengan penyiar idolanya. Kalau sudah pernah bertemu, gak seru lagi… soalnya kadang-kadang (ingat! kadang-kadang…!) “suara mendayu wajah menipu” (maaf lho…. ^_^).
Pendengar radio seringkali “terobsesi” dengan penyiar pujaannya. Begitu juga penyiar kadang-kadang bahkan sering juga terobsesi dengan pendengar setianya. Semuanya karena satu hal: suara merdu, “empuk”, “renyah”, ramah, …. pokoknya enak ngobrolnya deh!
Pendengar cewek biasanya punya imajinasi bahwa penyiar cowok di radio yang didengarnya ganteng. Pendengar cowok membayangkan penyar cewek di radio itu cantik banget. Jadilah radio sebagai Theatre of mind!
Karakteristik Radio
Selain personal, masih banyak karakteristik radio lainnya, terutama:
- Auditori.
- Theatre of Mind.
- Identik dengan musik.
Karakteristik lainnya seperti cepat, langsung, transmisi, mengandung gangguan, dan global bukan lagi monopoli radio setelah ada televisi dan media online. Wasalam. (www.romeltea.com).*