Komunikasi adalah aktivitas utama manusia dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi dengan Tuhan, sesama manusia, dan makhluk lainnya.
Komunikasi merupakan modal dan kunci sukses dalam pergaulan dan karier karena hanya dengan komunikasi sebuah hubungan baik dapat dibangun dan dibina.
Dalam konteks tertentu, berkomunikasi memerlukan skill (keterampilan) yang harus dilatih dan dikembangkan.
Keterampilan komunikasi –seperti jurnalistik/menulis dan public speaking – dibutuhkan dalam banyak bidang pekerjaan, bahkan menjadi karier tersendiri –wartawan, penyiar, emsi, trainer, dan humas (public relations).
Keterampilan komunikasi juga dibutuhkan dalam pengembangan usaha –menjalin relasi, marketing, promosi, dll – juga dalam pengembangan dan pemberdayaan diri –personal branding/self empowering.
Pengertian Keterampilan Komunikasi
Keterampilan komunikasi merupakan keterampilan utama yang harus dimiliki untuk mampu membina hubungan yang sehat di mana saja, di lingkungan sosial, sekolah, usaha, dan perkantoran atau di mana saja.
Keterampilan komunikasi adalah keahlian atau kecakapan dalam melakukan komunikasi secara efektif, menyenangkan, menarik, dan berdampak.
Keterampilan komunikasi adalah pengetahuan seseorang yang digunakan dalam teknik komunikasi verbal, nonverbal dan melalui media komunikasi secara efektif untuk mempertahankan keaktifan dalam bertanya, berinteraksi dan kolaborasi dengan orang lain (Eggen, 2004).
Menurut Santrock (2007), keterampilan komunikasi merupakan keterampilan yang diperlukan seseorang dalam berbicara, mendengar, mengatasi hambatan komunikasi verbal, memahami komunikasi nonverbal dari komunikan dan mampu memecahkan konflik secara konstruktif.
Jenis-Jenis Keterampilan Komunikasi
Keterampilan Komunikasi (Communications Skill) dapat dibagi dalam tiga kategori, yakni keterampilan komunikasi lisan, komunikasi tulisan, dan komunikasi non-verbal.
1. Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan (oral communication) meliputi penyajian, pemahaman karakter audiens, mendengar scara kritis, dan bahasa tubuh.
Komunikasin oral adalah kemampuan untuk menjelaskan dan mempresentasikan ide secara lisan dalam bahasa yang jelas (mudah dimengerti) kepada khalayak yang beragam.
Kemampuan ini mencakup kemampuan untuk mengemas kata-kata, menggunakan gaya dan pendekatan yang tepat, dan pemahaman tentang pentingnya isyarat non-verbal dalam komunikasi lisan. Teknik komunikasi oral dikembangkan dalam ilmu/teknik public speaking, presentasi, dan siaran radio/televisi.
2. Komunikasi Tulisan
Komunikasi tertulis (written communication) adalah kemampuan menulis secara efektif dalam berbagai konteks dan untuk berbagai khalayak dan tujuan yang berbeda.
Ini mencakup kemampuan untuk menulis bagi khalayak tertentu, dengan menggunakan gaya dan pendekatan yang tepat.
Komunikasi tertulis memerlukan keterampilan latar belakang (background skills), seperti menulis akademis, mengedit, membaca secara kritis, dan pengajian data.
Hal ini juga meliputi komunikasi elektronik, seperti SMS, email, forum diskusi online, chat room, dan pesan instan (instant messaging).
3. Komunikasi Non-Verbal
Komunikasi non-verbal adalah kemampuan untuk mengekspresikan ide dan konsep melalui penggunaan bahasa tubuh, gerak tubuh, ekspresi wajah, dan nada suara, juga penggunaan gambar, ikon, dan simbol.
Komunikasi non-verbal meliputi pemahaman audiens, presentasi personal, dan bahasa tubuh.
Background Skills
Berikut ini keterampilan komunikasi lebih detail.
1. Revition and Editing
Menerapkan teknik untuk meningkatkan kemampuan menulis atau presentasi. Proofreading untuk ejaan, tata bahasa, dan gaya.
2. Presentation skills
Menggunakan teknologi dan teknik yang tepat untuk menyajikan informasi kepada audiens (misalnya, dalam, seminar kuliah tutorial, atau rapat).
3. Academic writing skills
Menulis untuk menganalisis topik, mengembangkan sudut pandang dalam kaitannya dengan topik yang melalui penelitian dan pemikiran, dan meyakinkan pembaca bahwa sudut pandang itu telah didukung oleh ide-ide dan informasi (misalnya, esai, poster, paper, atau tesis).
4. Audience awareness
Memahami kebutuhan, pengalaman, dan tingkat pemahaman audiens (misalnya, masyarakat, mahasiswa, pengusaha, stakeholder); kepekaan terhadap audiens dalam mengatur dan menyajikan ide-ide dan menanggapi umpan balik (misalnya, mendukung bahasa sederhana melalui jargon di saat berkomunikasi dengan masyarakat umum); memahami perspektif profesional tertentu di bidang yang dikuasai dan berkomunikasi dengan kolega yang tepat (misalnya, menyajikan data pada sebuah seminar dalam gaya standar untuk bidang itu).
5. Critical listening/Critical reading
Pemahaman tentang bagaimana menggabungkan konten dan metode untuk menciptakan makna pesan (misalnya, hasil yang dipublikasikan dalam sebuah makalah ilmiah yang dapat diberikan kredibilitas lebih dari Hasil yang disajikan pada seminar departemen); aktif mendengarkan, membaca atau melihat informasi untuk mendapatkan pemahaman yang lengkap dan akurat dari pesan yang disampaikan (misalnya, mencatat langkah-langkah dalam argumen yang disajikan, atau mengekstraksi detail yang spesifik dari sebuah makalah akademis).
6. Personal presentation and body language
Pemahaman dan kemampuan untuk menggunakan gerak tubuh, ekspresi dan isyarat non-verbal untuk membantu mengkomunikasikan pesan (misalnya, menggunakan nada dan mengubah volume suara untuk menyampaikan emosi dan perasaan, atau mengontrol gerakan postur tubuh dan mengatasi rasa gugup untuk menghadirkan rasa percaya diri).
7. Presentation of technical or scientific data
Pemahaman tentang penggunaan gambar, grafik, dan metode lain untuk menyajikan data secara sederhana dan singkat (misalnya, menggunakan teknik grafik yang tepat dalam sebuah laporan ilmiah atau grafis yang dipilih dengan baik untuk menyampaikan konsep). Wasalam. (www.romeltea.com).*
Source: http://sydney.edu.au