HUMAS adalah singkatan dari hubungan masyarakat. Dalam bahasa Inggris, humas disebut public relations atau biasa disingkat PR (baca: pi-ar). Berikut ini pengertian humas selengkapnya.
Setiap lembaga atau organisasi memerlukan humas guna menciptakan dan menjaga citra lembaga atau perusahaan. Citra (image) adalah kesan seseorang tentang sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya.
Di perguruan tinggi, Humas menjadi program studi atau jurusan tersendiri dengan nama “Ilmu Hubungan Masyarakat”. Lulusannya diproyeksikan menjadi praktisi humas di berbagai lembaga, baik instansi pemerintah maupun swasta.
Pengertian Humas
Secara bahasa, humas adalah terjemahan dari Public Relations (PR). Humas secara harfiah artinya “hubungan dengan publik atau masyarakat”.
Menurut KBBI, humas adalah “bagian lembaga pemerintah atau swasta yang melakukan kegiatan mencari dukungan publik bagi usaha-usahanya”.
Menurut Webster’s New World Dictionary, humas adalah suatu hubungan yang dibentuk untuk masyarakat dengan organisasi yang terkait dengan penciptaaan opini masyarakat atau pembentukan suatu citra diri organisasi.
Menurut Internasional Public Relations Association (IPRA), Humas adalah fungsi manajemen yang khas mendukung pembinaan dan pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya mengenai komunikasi, pengertian, penerimaan, dan kerja sama (Arifin, 1998).
Institute of Public Relations (IPR) mendefinisikan Humas sebagai berikut:
“Humas adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya” (Jefkins, 2002).
J.C. Seidel menyatakan, humas adalah proses yang kontinyu dari usaha-usaha manajeman untuk memperoleh good will dan pengertian dari para pelanggan, pegawainya, dan publik umumnya ke dalam dengan mengadakan analisis dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, ke luar dengan menyampaikan pernyataan-pernyataan.
Selain itu, humas juga berfungsi untuk menumbuhkan hubungan baik antara segenap komponen pada suatu perusahaan dalam rangka memberikan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi.
Semua kegiatan humas itu bertujuan menumbuhkan kemauan baik publik serta memperoleh opini publik yang menguntungkan.
Harlow (2002) dalam A Model for Public Relations Education for Professional Practices, setelah mengkaji lebih kurang 472 definisi Humas menyimpulkan, Humas adalah
- fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya;
- menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama; melibatkan manajemen dalam persoalan/permasalahan, membantu manajemen mampu menanggapi opini publik;
- mendukung manajemen dalam perubahan secara efektif;
- bertindak sebagian sistem peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan menggunakan penelitian serta teknik komunikasi yang dan etis sebagai sarana utama.
Pengertian Humas Menurut Para Ahli/Akademisi
Pengertian humas dikemukakan para ahli, praktisi, dan akademisi.
1. Frank Jeffkins (1986)
Pengertian humas menurut Frank Jeffkins adalah sesuatu yang terdiri dari semua bentuk komunikasi berencana baik ke dalam maupun ke luar antara organisasi dengan publiknya untuk mencapai tujuan khusus, yakni pengertian bersama.
2. Cutlip, Center dan Broom
Pengertian humas menurut Cutlip, Center, dan Broom adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organiasai dengan publik yang memengaruhi kesuksesan dan kegagalan organisasi tersebut.
3. Public Relation World Conference
Pengertian humas menurut Public Relation World Conference adalah gabungan seni dan ilmu pengetahuan yang memprediksi kecenderungan, memperkirakan konsekuensi, memberi saran kepada pimpinan organisasi, dan melaksanakan rencana kegaiatan sebagaimana yang telah ditetapkan untuk melayani kepentingan publik dan organisasinya.
4. W. Emerson Reck
Pengertian humas menurut W. Emerson Reck adalah kelanjutan dari proses penetapan kebijaksanaan, penentuan pelayanan dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang-orang atau golongan agar orang atau lembaga itu memperoleh kepercayaan dan itikad baik dari mereka. Kedua, pelaksanaan pebijaksanaan, pelayanan dan sikap adalah untuk menjamin adanya pengertian dan penghargaan yang sebaik-baiknya.
5. Scott M. Cutlik dan Allen H. Center
Pengertian humas menurut Scott M. Cutlik dan Allen H. Center adalah fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk memperoleh pengertian, pemahaman dan dukungan dari publiknya.
6. Edward L. Bernays
Humas adalah memberi penerangan kepada masyarakat, pembujukan langsung terhadap masyarakat guna mengubah sikap dan tindakan, usaha-usaha mengintegrasikan sikap dan tindakan dari permasalahan dengan masyarakat dan dari masyarakat terhadap permasalahannya.
7. Onong Uchjana Effendi (211)
Humas adalah fungsi manajemen dari sikap budi yang berencana dan berkesinambungan yang dengan itu organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga yang bersifat umum dan pribadinya berupaya membina pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang ada kaitannya atau yang mungkin ada hubungan dengan jalan menilai pendapat umum diantara mereka untuk mengkorelasikan, sedapat mungkin kebijaksanaan dan tata cara mereka, yang dengan informasi yang berencana dan tersebar luas, mencapai kerjasama yang lebih produktif dan pemenuhan kepentingan bersma yang lebih efisien.
8. Howard Bohham
Pengertian humas menurut Howard Bohham adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik yang dapat memperdalam kepercayaan publik yang lebih baik atau pemberdayaan lebih tinggi terhadap suatu lembaga atau organisasi.
9. Ruslan (1995:8-9)
Pengertian humas menurut Ruslan adalah suatu proses yang kontinyu dari usaha manajemen untuk memperoleh kemauan baik dan pengertian dari para pelanggannya, konsumen, pegawainya, dan publik umumnya. Kedalam mengadakan perbaikan dan pembenahan melalu membangun budaya perusahaan berbentuk disiplin, memotivasi, meningkatkan pelayanan, dan produktivitas kerja. Sedangkan keluar, berupaya menciptakan kepercayaan dan citra perusahaan yang sekaligus memayungi serta mempertahankan citra produknya.
Tujuan Humas
Tujuan Humas tergambar dalam pengertian humas. Intinya adalah kegiatan kehumasan bertujuan:
- Menciptakan dan menjaga citra lembaga di masyarakat dan pemerintah.
- Terpelihara dan terbentuknya saling pengertian antara lembaga dan publik.
- Menjaga dan membentuk saling percaya.
- Memelihara dan menciptakan kerja sama.
Menurut Kusumastuti (2002), Humas bertujuan untuk menciptakan, membina dan kemudian memelihara sikap yang menyenangkan antara kedua pihak, yaitu pihak organisasi dan pihak publik.
Menurut Rosady Ruslan (2001), tujuan humas adalah sebagai berikut:
- Menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen.
- Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan.
- Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relation.
- Efektif dalam mengembangkan pengenalan merk dan pengetahuan merek.
- Mendukung bauran pemasaran.
Jefkins (2003) merumuskan tujuan humas lebih detail, sebagai berikut:
- Mengubah citra umum lembaga di mata masyarakat sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.
- Meningkatkan kualitas para calon pegawai.
- Menyeberluaskan cerita sukses yang telah dicapai perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.
- Memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pangsa pasar baru.
- Mempersiapkan dan mengondisikan masyarakat bursa saham atau rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.
- Memperbaiki hubungan antara perusahaan dan masyarakatnya, berkaitan dengan terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan.
- Mendidik konsumen agar lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.
- Meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.
- Meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi risiko pengambilan alih oleh pihak lain.
- Menciptakan identitas perusahaan yang baru.
- Menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.
- Mendukung keterlibatan perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara.
- Memastikan bahwa para politisi benar benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agae perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.
- Menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutaman kualitas dalam berbagai hal.
Demikian tujuan humas atau aktivitas public relations yang dilakukan divisi, bagian, atau seksi humas dalam sebuah lembaga atau organisasi.
Fungsi Humas
Djanalis Djanaid dalam Public Relations: Teori dan Praktek mengemukakan dua fungsi humas, yaitu fungsi konstruktif dan fungsi korektif.
- Fungsi Konstruktif adalah fungsi humas untuk membuat aktivitas ataupun kegiatan-kegiatan terencana, berkesinambungan yang cenderung bersifat proaktif.
- Fungsi Korektif adalah fungsi humas untuk mengatasi persoalan yang terjadi pada suatu perusahaan atau lembaga.
Rumanti (2002) menjelaskan fungsi humas sebagai alat ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi atau perusahaan, suasana kerja yang kondusif, peka terhadapa karyawan.
Menurut Kusumastuti (2002), bahwa fungsi humas meliputi hal-hal berikut ini:
- Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi
- Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik pada perusahaan.
- Melayani publik dan memberikan nasihat kepada pimpinan organisasi untuk kepentingan umum.
- Membina hubungan secara harmonis antara organisasi dan publik, baik internal maupun eksternal.
Fungsi Humas menurut Ruslan (2000:18) adalah sebagai berikut:
- Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama
- Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publik eksternal yang merupakan khalayak sasaran
- Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publiknya dan menyalirkan opini publik kepada organisasi
- Melayani publik dan menasehati pimpinan perusahaan/organisasi demi kepentingan umum
- Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap organisasi yang di wakilinya.
Menurut Cutlip dan Center dalam (Onong, 1998) fungsi humas dapat dirumuskan sebagai berikut:
- Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.
- Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik internal maupun eksternal.
- Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyearkan informasi daro organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada organisasi.
- Melayani publik dan menasehati pimpinan oraganisasi demi kepentingan umum.
Peran Humas
Dari pengertian, tujuan, dan fungsi humas tampak peran besar humas dalam sebuah lembaga, khususnya dalam menciptakan dan menjaga citra positif lembaga di mata publik.
Bagi sebuah perusahaan, citra sangat penting dalam kelangsungan dan perkembangan usaha.
Peran humas secara umum adalah sebagai komunikator atau “konektor” (penghubung) antara lembaga dengan pihak eksternal.
Publik eksternal sebuah lembaga ialah para pelanggan (customer), khalayak sekitar (community), instansi pemerintahan (government), pers (press), dan kelompok di luar lembaga.
Di era internet saat ini, humas juga berperan menjaga hubungan baik dengan audiens atau warga internet (netizen), khususnya di media sosial. Aktivitas humas secara daring dikenal dengan Humas Online atau Cyber PR, termasuk Corporate Blogging dan Corporate Journalism.
Baca Juga: Humas Online
Menurut May Rudy (2005), peran humas mencakup hubungan internal dan eksternal. Hubungan eksternal mencakup:
- Hubungan dengan pelanggan (customer relations).
- Hubungan dengan penduduk atau dengan masyarakat (community relations)
- Hubungan dengan pers, media massa, atau wartawan (press relations/media relations).
- Hubungan dengan instansi-instansi pemerintah (government relations)
Humas juga berperan sebagai “penasihat” yang memberi masukan kepada manajemen mengenai kebijakan dan operasionalisasi lembaga untuk dapat diterima dengan baik oleh publik.
Menurut Ruslan (2016:26-27) aktivitas utama kehumasan berperan sebagai berikut:
1. Communicator
Sebagai komunikator, praktisi humas harus memiliki kemampuan sebagai komunikator baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui media cetak/elektronik dan lisan (spoken person) atau tatap muka dan sebagainya.
Di samping itu, humas juga bertindak sebagai mediator.
2. Relationship
Kemampuan peran humas membangun hubungan yang positif antara lembaga yang diwakilinya dengan publik internal dan eksternal. Juga, berupaya menciptakan saling pengertian, kepercayaan, dukungan, kerja sama dan toleransi antara kedua belah pihak tersebut.
3. Back up Management
Melaksanakan dukungan manajemen atau menunjang kegiatan lain, seperti manajemen promosi, pemasaran, operasional, personalia, dan sebagainya untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu kerangka tujuan pokok perusahaan/organisasi.
4. Good Image Maker
Menciptakan citra atau publikasi yang positif merupakan prestasi, reputasi dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktivitas public relations dalam melaksanakan manajemen kehumasan membangun citra atau nama baik lembaga/organisasi dan produk yang diwakilinya.
Kegiatan Humas, Aktivitas Public Relations
Public Relations Society of America (PRSA) merumuskan kegiatan humas atau tugas pokok dan fungsi (tupoksi) humas sebagai berikut:
1. Community Relations
Hubungan publik yang memfokuskan diri pada komunitas yang berkaitan dengan keberlangsungan organisasi/perusahaan.
2. Counseling
Para profesional public relations hendaklah secara rutin memberikan masukan/pertimbangan kepada pihak manajemen sebelum mereka mengambil keputusan, membuat kebijakan, membangun relasi atau melakukan komunikasi dengan berbagai macam publik.
Manajemen menyatakan kepada publik “apa yang meraka lakukan” sedangkan profesional atau bagian humas membantu mendefinisikan dan mempresentasikan pesan tersebut untuk sampai ke publik.
3. Development/Fundraising
Semua organisasi, baik yang profit maupun nonprofit, dapat bertahan karena ada kontribusi dari pihak lain dalam bentuk waktu maupun uang. Peran humas yang menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan organisasi tersebut kepada pihak-pihak yang memiliki peluang atau kemampuan memberikan kontribusi.
4. Employee/Member Relations.
Sebagai bagian inti dari jalannya perusahaan, tugas public relations untuk menciptakan hubunganhubungan yang baik, tidak hanya sekedar pada para pekerja melainkan juga kepada keluarga pekerja.
Dengan demikian akan terbentuk motivasi yang baik pula dan moral yang tinggi dari para pekerja sehingga loyal pada perusahaan.
5. Financial Relations
Humas bertugas membangun jembatan komunikasi antara inverstor pemilik perusahaan, para pemegang saham, komunitas finansial seperti bank, dan publik.
6. Government Affairs.
Humas harus menjalin hubungan baik dengan pemerintah di berbagai tingkatan, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
7. Industry Relations
Humas harus merancang program guna menciptakan relasi yang baik dengan perusahaan atau lembaga lain yang secara langsung berkaitan dengan bisnis perusahaan seperti pada supplier, distributor, agen bahkan relasi terhadap perusahaan kompetitor sekaligus.
8. Issues Management
Manajemen isu melibatkan publik dalam jumlah besar demi terciptanya citra produk maupun citra perusahaan. Aktivitas humas untuk mengembangkan manajemen isu ini sebagai bagian dari kekuatan perusahaan atau organisasi.
9. Media Relations
Pemberitaan atau peliputan yang baik di media massa akan memberikan pencitraan yang baik pula bagi perusahaan, meningkatkan kepercayaan pelanggan dalam memakai produk perusahaan, dan akhirnya menumbuhkan minat pemodal (investor).
Aktivitas PR berupa hubungan media antara lain pembuatan press release, konferensi pers, kunjungan pers (media visit), media gathering, dll. Humas harus membina hubungan dengan wartawan.
Baca Juga: Manajemen Media Internal Lembaga
10. Marketing Communication
Komunikasi pemasaran adalah aktivitas menjual produk, servis, ataupun ide. Komunikasi pemasaran adalah sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual.
11. Minority Relations/Multicultural Affairs
Aktivitas humas yang memfokuskan diri pada terbentuknya relasi pada kelomppok minoritas yang secara langsung maupun tidak akan memberikan dampak publisitas perusahaan/lembaga.
12. Public Affairs
Interaksi humas yang melibatkan para official dan pemimpin dari berbagai bentuk organisasi atau para pemegang
kekuasaan. Relasi dengan komunitas maupun pemerintahan merupakan fokus dari aktivitas public relations.
13. Special Event and Pubkic Participant
Aktivitas langsung yang melibatkan publik dan dilakukan oleh humas untuk menjalin interaksi antara oraganisasi/lembaga dengan publik.
Dalam menyusun dan menjalankan kegiatannya, humas menyusun strategi. Menurut Cutlip, Center, dan Broom (2000) dalam Ruslan (2008), pelaksanaan strategi PR dalam berkomunikasi dikenal dengan istilah “7-Cs PR
Communications” sebagai berikut:
1. Credibility (Kredibilitas)
Komunikasi dimulai dari suasana saling percaya yang diciptakan oleh pihak komunikator secara sungguh-sungguh untuk melayani publiknya yang memiliki keyakinan dan respect.
2. Context (Konteks)
Menyangkut sesuatu yang berhubungan dengan lingkungan kehidupan sosial, pesan harus disampaikan dengan jelas serta sikap partisipatif. Komunikasi efektif sangat diperlukan untuk mendukung lingkungan sosial melalui pemberitaan di berbagai media massa.
3. Content (Isi)
Isi pesan dalam strategi ini, pesan harus menyangkut kepentingan orang banyak sehingga informasi dapat diterima sebagai sesuatu yang bermanfaat secara umum bagi masyarakat.
4. Clarity (Kejelasan)
Pesan disusun dengan kata-kata yang jelas, mudah dimengerti, serta memiliki pemahaman yang sama (maksud, tema dan tujuan) antara komunikator dan komunikan.
5. Continuity and Consistency (Kontinuitas dan Konsistensi)
Komunikasi merupakan proses yang tidak pernah berakhir, oleh karena itu dilakukan secara berulang-ulang dengan berbagai variasi pesan serta pesan-pesan tersebut harus konsisten. Dengan cara demikian, akan mudah
proses komunikasi, membujuk publiknya.
6. Channels (Saluran)
Menggunakan saluran media yang tepat dan terpercaya serta dipilih oleh khalayak sebagai target sasaran. Pemakaian saluran media yang berbeda, akan berbeda pula efeknya. Dalam hal ini seorang PR harus memahami perbedaan dan proses penyebaran informasi secara efektif.
7. Capability of The Audience (Kapabilitas Khalayak)
Memperhitungkan kemampuan yang dimiliki oleh khalayak. Komunikasi akan efektif bila beraitan dengan faktor-faktor seperti kebiasaan dan peningkatan kemampuan membaca dan pengembangan pengetahuan khalayak.
Media Humas
Praktisi humas secara teknis dituntut memiliki keterampilan yang tidak jauh berbeda dengan wartawan. Humas juga hakikatnya “insan media”, yakn praktisi media internal lembaganya.
Dalam berkomunikasi dengan publik atau menyebarkan informasi, humas memiliki dan menggunakan beberapa media sebagaimana dikemukakan Frank Jefkins (2004: 84-86).
Jenis-jenis media humas sebagai media-media utama bagi kegiatan public relations di antaranya:
1. Media Pers (Press)
Media ini terdiri dari berbagai macam koran yang beredar di masyarakat secara umum, baik yang berskala regional maupun nasional atau bahkan internasional; koran-koran gratis; majalahmajalah yang diterbitkan secara umum maupun hanya dalam jumlah terbatas untuk kalangan tertentu;buku-buku petunjuk khusus; buku-buku tahunan dan laporan-laporan tahunan dari berbagai lembaga yang di sengaja di publikasikan untuk umum.
2. Audio-visual
Media ini terdiri dari slide dan kaset video, atau biasa juga gulungan film-film dokumenter.
3. Radio
Kategori ini meliputi semua jenis radio, mulai dari yang berskala lokal, nasional hingga internasional, baik yang dipancarkan secara luas maupun yang dikemas secara khusus (jenis siarannya atau cakupan pendengarannya terbatas.)
4. Televisi
Televisi yang sering digolongkan sebagai humas tidak hanya telivisi nasional atau regional tapi juga telivisi internasional, termasuk pula sistem-sistem teletex sperti Prestel, Oracle, Ceefax, yakni perangkat yang memungkinkan pemakainya memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan melalui siara televisi terbatas.
5. Pameran
Dalam melaksanakan suatu program atau kampanye humas, para praktisi humas juga sering memanfaatkan acara ekshibisi atau pameran. Misalnya adalah pameran perdagangan luar negeri, atau ekshibisi khusus untuk memperkenalkan produk atau layanan baru.
6. Bahan-bahan cetakan (Printed Material)
Yakni berbagai macam bahan cetakan yang bersifat mendidik, infomatif, dan menghibur yang disebarkan dalam berbagai bentuk guna mencapai tujuan humas.
7. Penerbitan buku khusus (Sponsored Books)
Isi buku ini bisa bermacam-macam, misalnya saja mengenai seluk-beluk organisasi, petunjuk lengkap mengenai penggunaan produkproduknya atau bisa juga keterangan tentang berbagai aspek yang berkenaan dengan produk atau organisasi itu sendiri.
8. Surat Langsung (Direct Mail)
Media ini lazim pula digunakan sebagai alat penyampai pesan kehumasan. Surat humas seperti ini tidak hanya ditunjukkan kepada tokoh atau pribadi-pribadi tertentu, tapi juga kepada berbagai macam lembaga yang sekiranya relevan, atau untuk dipajang di tempat umum.
9. Pesan-pesan lisan (Spoken Word)
Penyampaian pesan humas tidak hanya dilakukan lewat media massa tapi juga bisa melalui komunikasi langsung atau tatap muka.
Kegiatan seperti ini bisa dilangsungkan dalam berbagai kesempatan, seperti dalam acara sarapan pagi bersama, di sela-sela pertemuan dinas, dalam pembicaran telepon, atau dalam suatu seminar.
10. Pemberian sponsor (Sponsorship)
Organisasi atau perusahaan bisa pula menjalankan kegiatan humasnya melalui penyediaan dana atau dukungan tertentu atas penyelenggaraan suatu acara seni, olahraga ekspedisi, beasiswa universitas, sumbangan amal, dan sebagainya.
Kegiatan penyediaan sponsor ini juga sering dilakukan guna melancarkan suatu iklan atau mendukung usaha-usaha pemasaran.
11. Jurnal Organisasi (House Journal)
Istilah media internal lembaga ini memiliki bermacam-macam padanan, mulai dari “jurnal internal”, “buletin terbatas”, “inhouse magazine”, sampai ke “koran perusahaan”.
Namun, semua istilah itu mengacu pada suatu bentuk terbitan dari sebuah perusahaan atau organisasi yang sengaja dibuat dalam rangka mengadakan komunikasi dengan khalayaknya.
Ada dua macam jurnal:
(a) jurnal seratus persen bersifat internal, baik itu berupa paparan berita atau siaran berita (news letter), majalah, atau koran terbatas yang hanya dibagikan kepada para pegawai, pimpinan, pemegang saham, anggota, atau para pelanggan;
(b) jurnal eksternal, yakni suatu terbitan yang tidak hanya ditunjukkan kepada orang-orang dalam, tapi bahkan lebih ditunjukkan kepada pihak-pihak luar mulai dari para distributor, konsumen, atau para pencipta pendapat umum.
Jurnal eksternal yang sudah mapan sering dikutip oleh media massa sehingga fungsinya sebagai penyebar pesan humas menjadi lebih efektif
12. Ciri khas (House Style) dan identitas perusahaan (Corporate Identity)
Bentuknya bisa bermacam-macam, bergantung pada bentuk dan karakter organisasinya. Ciri khas organisasi atau identitas perusahaan ini sengaja diciptakan untuk mengingatkan khalayak atas keberadaan dari organisasi yang bersangkutan.
13. Bentuk-bentuk media humas lainnya
Masih banyak lagi bentuk-bentuk media humas. Seiring dengan evolusi waktu dan kemajuan teknologi, bisa dipastikan bahwa media tersebut akan semakin bervariasi di masa mendatang. Saat ini misalnya humas dan marketing juga membuat podcast yang mulai populer.
Demikian ulasan tentang pengertian humas lengkap dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) serta tujuan dan peran humas di sebuah lembaga, plus media humas. Wasalam. (www.romeltea.com).
Referensi:
- Abdurrachman, Oemi. 2001. Dasar-dasar Public Relations, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.
- Kusunastuti, Frida. 2011. Dasar-Dasar Humas, Ghalia Indonesia, Jakarta.
- Jefkins, Frank. 1994. Public Relations Techniques. Butterworth Heinemann.
- Prof. Drs. H.A.W. Widjaja. 2008. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
- Ruslan, Rosady. 2005. Kampanye Public Relations. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.