Bagaimana penulisan kata Ramadhan (رمضان) yang benar dalam bahasa Indonesia? Ramadhan, Ramdan, Ramadlan, Romadon, Ramazan, atau Ramathan?
Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam kalender Hijriyah atau sistem penanggalan umat Islam. Pada bulan ini umat Muslim di seluruh dunia menjalankan salah satu rukun Islam, yaitu puasa (saum, shaum).
Pada bulan suci ini pula kaum Muslim memperingati wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad Saw (Nuzulul Quran) dan mencari “malam seribu bulan” Lailatul Qadr (لَيْلَةِ الْقَدْرِ) di 10 malam terakhir Ramadhan.
Saya merasa perlu membahas masalah penulisan kata Ramdhan ini karena banyak versi. Kata bakunya sih Ramadan, sebagaimana tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI):
Ra.ma.dan
bentuk tidak baku: Ramadhan
- n bulan ke-9 tahun Hijriah (29 atau 30 hari), pada bulan ini orang Islam yang sudah akil balig diwajibkan berpuasa
Saya sendiri memilih “Ramadhan” merujuk pada transliterasi Arab-Indonesia, “d” itu untuk “dal” (د), sedangkan dalam kata Ramadhan itu “dho” (ض).
Jika mau “kaku” mengikuti pedoman translitertasi, maka “dhod” harusnya seperti dalam gambar di atas, yaitu menjadi huruf “d” dengan tanda titik di bawahnya. Mana ada di keyboard?
Cara pengucapan atau pelafalan “Ramadhan” adalah “Romadlon”. Saat mengucapkan “dl”, ujung lidah menyentuh barisan gigi depan bagian atas.
Dalam bahasa Inggris, penulisan “Ramadhan” umumnya “Ramadan”. Ada pula yang menulis “Ramazan” dan “Ramathan“.
Kesimpulannya, penulisan “Ramadhan” yang benar (baku) itu “Ramadan” sebagaimana dalam bahasa Inggris. Pengucapannya “Romadlon”. Saya lebih memilih yang tidak baku: Ramadhan dengan alasan untuk membedakan “dal” dengan “dhod”. Wasalam. (www.romeltea.com).*