Sejarah radio adalah sejarah teknologi yang menghasilkan peralatan radio yang menggunakan gelombang radio.
Awalnya sinyal pada siaran radio ditransmisikan melalui gelombang data yang kontinu baik melalui modulasi amplitudo (AM), maupun modulasi frekuensi (FM). Metode pengiriman sinyal seperti ini disebut analog.
Seiring perkembangan teknologi ditemukanlah internet, dan sinyal digital yang kemudian mengubah cara transmisi sinyal radio
Sejarah radio siaran dimulai dengan ditemukannya atau dibuatnya benda bernama ”Music Box” (Kotak Musik). Kotak tersebut dapat memperdengarkan lagu-lagu berkat pemancaran gelombang elektromagnetik.
Karenanya, hingga kini radio identik dengan musik –gudang lagu dan tempat orang mendengarkan musik favorit mereka.
Setelah berperan lama sebagai media hiburan, radio juga menjalankan peran lain –sebagai media informasi.
Manajemen stasiun radio pun mengemas program siaran berita (news program), seperti breaking news, news bulletin, talkshow, dan reportase langsung (live report). Dari program itu muncul posisi-posisi profesi baru di dunia radio: news presenter, reporter, dan news director.
Radio merupakan kekuatan kelima (fitht estate) atau ”pilar demokrasi kelima” setelah eksekutif, legislatif, yudikatif, dan pers (minus radio).
Hal itu antara lain karena radio memiliki kekuatan langsung, tidak mengenal jarak dan rintangan, dan memiliki daya tarik sendiri, seperti kekuatan suara, musik, dan efek suara.
Media Radio Siaran merupakan media massa yang paling banyak dikonsumsi oleh publik, utamanya karena fleksibilitasnya – bisa didengarkan tanpa mengganggu aktivitas lain.
Radio Pertama di Dunia
Sebelum dan sesudah penemuan music box yang menjadi cikal-bakal radio, ada sejumlah penemuan yang secara langsung ataupun tidak langsung berperan dalam sejarah media penyiaran yang dikenal dengan radio broadcast ini.
Nama-nama ilmuwan atau tokoh yang berperan dalam sejarah radio sudah saya share di posting Sejarah Radio, Menentukan Bapak Pendiri Radio.
Berkat ketekunan tiga orang cendikiawan, diantaranya seorang ahli teori ilmu alam yang bernama James Maxwell berhasil menemukan rumus yang diduga dapat mewujudkan gelombang elektromagnetis, yaitu gelombang yang digunakan untuk kgelombang radio dan televisi (1865).
Berdasarkan teorinya bahwa gerakan magnetis dapat mengarungi ruang angkasa dengan kecepatan hampir sama dengan kecepatan cahaya (186.000 mil/detik).
Teori Maxwell ini dibuktikan oleh Heinrich Hertz pada tahun 1884. Tetapi baru digunakan untuk tujuan praktis oleh Guglemo Marconi, dimana Marconi telah dapat mengirimkan tanda-tanda tanpa kawat melintasi samudra Atlantik.
Perkembangan radio sebagai media massa lalu berkembang dibeberapa negara. Diawali di Amerika Serikat (AS) dengan pengembangan penemuan Marconi oleh Dr. Lee De Forest pada tahun 1906, karena itu pula ia dijuluku “The Father of radio”.
Pada 24 Desember 1906, seorang warga Kanada bernama Reginald Fessenden mentransmisikan radio untuk kali pertama.
Siaran radio pertama itu bertepatan dengan malam Natal. Ketika itu Reginal Fessenden memberikan siaran perdananya mengenai pembacaan puisi, penampilan biola, dan pidato dari otoritas pemerintah setempat.
Reginald Fessenden memulai siarannya dengan memutar rekaman “Largo” karya George Frideric Handel. Dia kemudian memainkan instrumen lagu Natal “O Holy Night” menggunakan biolanya.
Setelah itu, Fessenden mengucapkan selamat malam dan natal kepada para pendengarnya. Siaran itu didengar oleh semua orang yang mendengarkan. Reginald Fessenden secara resmi memancarkan suara manusia pertama yang pernah terdengar melalui radio. (Kompas)
Sejak saat itu radio di AS mulai mengalami perkembangan yang pesat. Pada bulan Maret 1923 telah berdiri 556 stasiun radio. Baru pada tahun 1926 berdirilah NBC (National Broadcasting Radio) sebagai badan siaran radio yang luas dan besar, lalu muncul pesaingnya yaitu CBS (Columbia Broadcast System).
Demikian sekilas sejarah radio siaran. (www.romeltea.com).