Cara Menulis di Website Agar Enak Dibaca dan Mudah Dipahami

menulis konten blogCara Menulis di Website (Blog) Agar Enak Dibaca dan Mudah Dipahami – User Friendly & Scannable Content.

TULISAN di website (situs web) atau blog yang enak dibaca dan mudah diphami dikenal dengan istilah User-Friendly Content atau User Friendly Writings (Konten/Tulisan Ramah Pengguna).

Istilah lainnya adalah SCANNABLE TEXT, yaitu teks yang mudah dipindai sehingga mudah dibaca dan dimengerti. Aspek Scannability merupakan hal penting dalam menyajikan naskah tulisan di halaan web atau blog.

Halaman web (web page) berbeda dengan halaman suratkabar, majalah, buku, atau media cetak lainnya. Halaman web adalah media online yang tersaji di layar komputer, tablet, atau Smartphone yang notabene “layar kaca”.

Studi NN Group menunjukkan, cara membaca di situs web (media online)  berbeda dengan cara membaca media cetak. Demikian pula dalam hal “kekuatan baca”. Media Online lebih sulit dibaca ketimbang media cetak.

Karenanya, menulis di website berbeda dengan menulis di media cetak. Tampilan teks di website harus berbeda dengan tampilan tulisan di media cetak.

Read More

Banyak pengelola situs instansi/perusahaan yang belum memahami cara menulis di website. Akibatnya, tampilan konten (posting) di banyak situs instansi masih menggunakan gaya media cetak, bahkan gaya formal makalah ilmiah –teks rata kiri-kanan (justified), tekuk ke dalam (indent), dan menggunakan alinea panjang.

Sample Tampilan Naskah yang Tidak User Friendly

unscannble text

Sumber. Akses 29.5.2016

Jelas, tampilan posting di atas sangat tidak user friendly, unscannable, sulit dipindai dan susah dibaca. Bandingkan jika naskah di atas menggunakan alinea pendek, ada jarak antar-alinea (white space). Soal rata kiri-nya (align-left) sudah benar.

Scannable Text

 

Panduan Menulis di Website: User Friendly Content & Scannble Text

Di berbagai kesempatan pelatihan, juga di kelas Mata Kuliah Jurnalistik Online, saya sering mengemukakan, gaya penulisan online (online style writing) itu adalah:

  1. Alinea Pendek. Maksimal lima baris per alinea.
  2. Jarak Antar-Paragraf.
  3. Rata Kiri (Align Left). Baca: Rata Kiri Standar Penulisan Web
  4. Highlights –Heading Tag, Bold, Italic, Color, List, Quoted.
  5. No Indent. Tidak ada tekuk ke dalam alias rata kiri saja.

Saya sering mencotohkan tampila berita BBC Indonesia –dan situs-situs ternama pada umumnya– yang sangat enak dibaca dan scannable, seperti ini:

Scannable Content BBC

Berikut ini panduan menulis di website agar ramah pengguna sebagaimana dishare laman Usability dalam How to Write User-Friendly Content.

  • Use the words your users use.  Gunakan kata-kata yang biasa digunakan pengguna (pembaca). Ini juga bagus buat mesin pencari (SEO).
  • Chunk your content. Pilah atau bagi naskah ke dalam beberapa bagian atau subjudul. Jika perlu, tulisan panjang dibagi dalam 2-3 judul tulisan.
  • Use pronouns. Pengguna adalah “Anda”. Organisasi atau instansi pemerintah adalah “kami”. Ini pendekatan personal kepada pembaca.
  • Use active voice. Gunakan kalimat aktif.
  • Use short sentences and paragraphs. Gunakan kalimat dan alinea pendek.
  • Use clear headlines and subheads. Gunakan judul dan subjudul yang jelas.
  • Use images, diagrams, or multimedia. Jika perlu, gunakan gambar, diagram, dan multimedia (audio, video).
  • Use white space. Gunakan “ruang putih” untuk mengurangi “noise by visually separate information” alias hindari teks bertumpuk sulit dibaca. Gunakan jarak antar-alinea.

 

Tulisan yang Mudah Dipindai (Scannable Text)

Untuk melengkapi bahasan di atas, saya sertakan tips menulis mudah dipindai dari laman Law School Winsconsin University dalam Writing Scannable Text for the Web berikut ini:

People read web pages much differently than they read printed text– they scan.  Here are some writing tips ensure that people get the most out what you write:

  • Highlight text –gunakan tebal, miring, dan warna yang berbeda untuk link.
  • Hindari penggunaan kata-kata “Klik Di Sini” (Click here)
  • Gunakan subjudul untuk naskah panjang
  • Jika perlu gunakan bulleted list atau numbered lists
  • One idea per paragraph — gunakan kalimat dan alinea pendek.
  • Write in the inverted pyramid style— gunakan gaya penulisan piramida terbalik. Mulai dengan informasi terpenting diikuti detail dan latar belakang (start with the conclusion, followed by the most important supporting information, and end by giving the background)
  • Be concise. Ringkas. Panjang naskah media online (web) sebaiknya setengahnya naskah cetak.
  • Do not use all caps. Jangan gunakan semua huruf kapital, baik dalam judul maupun subjudul, apalagi dalam konten.

Baca Juga: Tips Menulis Online: Jangan Gunakan Huruf Judul SEMUA KAPITAL

Banyak posting saya di web ini yang belum scannable, terutama posting yang ditulis sebelum 2015. Maklum, waktu itu belum tahu dan belum mendalami penulisan online 🙂 Wasalam. (www.romeltea.com).*

 

Related posts