TIDAK ada perbedaan antara bahasa jurnalistik di media cetak dan di media online karena sama-sama “komunikasi tulisan” atau “bahasa tulis”.
Dengan demikian, gaya bahasa jurnalistik media online hakikatnya sama dengan bahasa jurnalistik cetak dan elektronik (penyiaran).
Karakteristik dan prinsip penulisan bahasa jurnalistik di media cetak (suratkabar, majalah, buletin, dan lain-lain) –seperti hemat kata, ringkas, padat, jelas, logis, sederhana, dan mudah dipahami– juga berlaku di media online.
Pengertian Bahasa Jurnalistik
Bahasa jurnalistik adalah gaya bahasa yang lazim digunakan dalam penulisan berita di media massa. Bahasa jurnalistik disbut juga bahasa media, bahasa pers, dan bahasa surat kabar.
Bahasa jurnalistik itu mempunyai ciri khas:
- Lugas (striking)
- Sederhana (simple)
- Ringkas (short)
Lugas artinya langsung ke pokok masalah, to the point, tidak bertele-tele dan tanpa basa-basi, tapi tidak kasar.
Bahasa jurnalistik “mengabaikan” keindahan dan menghindari penggunaan kata berona (colorful words).
Bahasa jurnalistik lebih memilih kata “menangis” ketimbang “menitikkan air mata”.
Ringkas artinya singkat, pendek, dan “hemat kata” (economy of words). Bahasa media mengutamakan penggunaan kata atau kalimat yang lebih pendek ketimbang yang panjang.
Ringkas merupakan ciri utama bahasa jurnalistik. Bahasa jurnalistik lebih memilih kata “lalu” ketimbang “kemudian” atau “menolak” daripada “melakukan penolakan”; mencuri – melakukan pencurian; mengkaji – melakukan pengkajian.
Sederhana artinya kata-kata yang digunakan populer dan populis, mudah dipahami orang awam, bukan bahasa akademis, teknis, ataupun bahasa yang hanya dipahami kalangan tertentu (jargon).
Bahasa jurnalistik lebih memilih kata “mobil” ketimbang “alat transportasi roda empat”.
Bahasa Media Online
Bahasa jurnalistik –disebut juga bahasa media, bahasa pers, bahasa suratkabar (newspaper language), atau bahasa komunikasi massa (language of mass communications)– digunakan wartawan karena gaya bahasa media ini sesuai dengan tuntutan internal dan eksternal.
- Tuntutan internal yaitu keterbatasan ruang (space) dan waktu (durasi).
- Tuntutan eksternal yaitu perilaku pembaca yang umumnya hanya membaca judul (head reader) atau teras (lead reader), buru-buru, tidak mau berlama-lama membaca, dan lebih suka tulisan pendek ketimbang tulisan panjang.
Bahasa jurnalistik juga menuntun wartawan agar menghindari kata mubazir dan kata jenuh, yaitu kata-kata yang tidak diperlukan, hanya memperpanjang kalimat atau naskah, dan jika dihilangkan tidak mengubah makna kalimat.
Meski prinsip bahasa jurnalistik media online hakikatnya sama dengan media konvensional (cetak/elektronik), namun bahasa jurnalistik media online banyak dipengaruhi “bahasa media sosial” agar familiar dengan warganet (netizen) pengguna aktif media sosial.
Pengaruh media sosial terhadap bahasa jurnalistik terlihat dalam judul-judul berita media online, terutama di judul-judul umpan klik (clickbait headline).
Demikian ulasan ringkas bahasa jurnalistik di media online. Wasalam. (www.romeltea.com).*