Cara Menggabungkan SEO dan Desain Web untuk Membuat Halaman Web yang Lebih Efektif.
SEO web design atau desain web SEO friendly (ramah mesin pencari) sangat penting bagi kesuksesan situs web, selain SEO Konten Web. Jadi, dalam manajemen website, bukan hanya konten yang harus ramah mesin telusur, tapi juga desain webnya.
Dengan demikian, meski Content is King, pengoptimalan SEO desain web sebagai medianya juga penting. Visual dan navigasi web harus ramah pengguna (user friendly) juga bagian dari SEO yang direkomendasikan Google.
Ketika membuat website, pastikan situs tersebut sangat rapi dan ramah mesin telusur, dengan elemen visual yang menyenangkan, selain menawarkan navigasi yang fungsional dan sederhana.
Apa itu Desain Web SEO?
Desain web SEO adalah praktik mengembangkan, meningkatkan, dan memelihara situs web dengan mempertimbangkan praktik SEO terbaik.
Situs web yang ramah mesin pencari (SEO friendly) menyertakan fitur yang memudahkan bot Google untuk merayapi, menafsirkan, dan mengindeks halaman.
Desan web SEO juga ringan (cepat saat dibuka), mudah digunakan, dirancang dengan bersih, dan ramah seluler (mobile-friendly).
Saat ini, SEO website atau blog lebih dari sekadar memastikan konten situs Anda dioptimalkan dengan kata kunci dan mudah dibaca. Ini juga tentang memastikan semuanya tepat dari sudut pandang pengalaman pengguna (user experience.
Haruskah Web Desainer Belajar SEO?
SEO dan desain web lebih erat hubungannya daripada yang dipikirkan banyak desainer, terutama saat ini.
Jadi, ya, semua perancang web yang tertarik untuk menawarkan pengalaman pengguna sebaik mungkin, harus belajar SEO.
Alasannya adalah bahwa desain web dan SEO saling memengaruhi satu sama lain atau saling mendukung. Memahami konsep SEO akan memudahkan perancang dan pengembang web untuk membuat situs web yang fungsional dan efisien.
Mengapa Menggabungkan SEO dan Desain Web?
Ada banyak argumen yang mendukung pertimbangan SEO dan desain web sebagai “sekutu” saat membuat situs web yang luar biasa. Mari kita lihat 5 alasan utama untuk menjaga keseimbangan keduanya.
1. Sebagian besar pengunjung web biasanya berasal dari pencarian organik
Menurut sebuah studi oleh BrightEdge, rata-rata, penelusuran organik sesuai dengan 50,1% lalu lintas situs web. Artinya, pencarian alami adalah yang pada akhirnya membawa lebih banyak pengunjung ke situs web Anda.
Pengunjung sebuah website mayoritas berasal dari pencarian di mesin telusur seperti Google.
Oleh karena itu, kita harus melihat SEO sebagai peluang bagus untuk mengoptimalkan halaman web kita.
Jika perusahaan Anda sudah memiliki situs web, blog, atau eCommerce selama beberapa waktu, periksa alat analisis web Anda.
Sangat mungkin lalu lintas organik adalah saluran terbesar Anda untuk memperoleh pengunjung. Itu sebabnya memiliki desain web yang ramah SEO itu penting.
2. Tampilan website Anda mencerminkan komitmen perusahaan
Ketika kita mengakses sebuah halaman dan melihat adanya kekhilafan dengan pilihan tata letak, font, warna, gambar, dan elemen visual lainnya, biasanya diasumsikan bahwa pemilik web tersebut tidak berkomitmen untuk memberikan pengalaman yang baik kepada pengunjungnya.
Oleh karena itu, sangat penting untuk berinvestasi dalam situs web yang berkualitas, dengan desain yang sesuai dengan nilai-nilai perusahaan.
3. Desain yang buruk membuat pengguna menjauh
Selain merusak reputasi pemilik web, lembaga, atau merek (brand), situs web dengan visual dan pengalaman pengguna yang buruk biasanya memiliki konsekuensi langsung pada perilaku pengguna: orang cenderung meninggalkan halaman tersebut.
Perlu diingat, frustrasi ini tidak hanya terjadi pada situs web yang memiliki desain yang buruk, tetapi juga pada situs yang memiliki terlalu banyak elemen desain.
Fungsionalitas yang berlebihan dan gambar dengan resolusi jauh di atas yang diinginkan, juga mempersulit navigasi dan meningkatkan keinginan untuk mengklik tombol kembali.
4. Teknologi tertentu tidak bekerja dengan baik dengan mesin pencari
Ketika Flash atau slider mencapai puncaknya, itu memungkinkan Anda untuk membuat situs web dengan efek dan animasi yang hampir tidak diizinkan oleh standar web pada saat itu.
Kemungkinan dalam hal merancang dan mengembangkan sangat luar biasa. Namun, robot mesin pencari tidak dapat melacak teknologi ini, sehingga (sangat) sulit untuk mengindeks situs web yang dibuat dengan cara ini.
Jadi, pikirkan lagi dengan matang jika Anda menginginkan ada slider di halaman depan web Anda. Silakan cek: Slider is Suck.
5. Lakukan SEO saat pembuatan web
Terapkan SEO sejak pembuatan web untuk menghindari pengerjaan ulang. Biasanya perusahaan meninggalkan langkah ini untuk nanti, ketika desain web atau bahkan seluruh pengembangan situs web sudah selesai.
Ternyata ini membutuhkan serangkaian modifikasi yang bisa dihindari, jika SEO menjadi bagian dari proses pembuatan halaman web sejak awal.
Desain Web SEO
Mari pelajari dasar-dasar dan elemen penting untuk membuat situs web yang menarik bagi pengunjung atau pengguna internet dan ramah mesin telusur (SEO friendly).
1. Buat struktur web yang cerdas (dan sederhana).
Ketika kita pergi ke supermarket, kita menemukan tanda-tanda yang bertuliskan “Buah dan Sayuran”, “Minuman”, dan sebagainya.
Kalau kita masuk ke bagian “Hygiene” misalnya, kita akan melihat produk dipisahkan dengan Deodorant, Soap, Toothpaste, Shampoo, dan sebagainya.
Dapat dikatakan, sebuah situs web diatur dengan cara yang serupa.
Kita memisahkan produk atau konten kedalam kategori dan subkategori, sambil mengikuti hierarki. Link atau tautan konten web tersedia dalam menu sehingga pengguna dapat menelusuri sesuai dengan apa yang mereka cari.
Dengan kata lain, gunakan tanda departemen di supermarket sebagai panduan untuk mendesain navigasi situs web, di mana pembagian toko menjadi beberapa bagian dan subbagian — dan pilihan namanya masing-masing — setara dengan struktur situs web.
Website toko buku, misalnya, kita akan melihat lebih banyak subkategori –All Books, Books on Sale, Best Sellers, dan lain-lain.
Saat kita mengklik menu “Semua Buku”, kita diarahkan ke halaman tertentu, dengan penawaran dan menu lokal, tempat pengguna dapat mengakses judul berdasarkan genre, penulis, atau penerbit.
Perhatikan bagaimana Amazon berhati-hati untuk tidak meletakkan semua opsi yang memungkinkan pada menu yang sama. Navigasi dengan jelas beralih dari kategori yang lebih luas ke kategori yang lebih spesifik.
Selain membantu pengguna memahami apa yang ditawarkan situs dan membiarkan mereka pergi ke tempat yang mereka inginkan, pengorganisasian berdasarkan level dan sub-level membantu mesin telusur memahami konteks dan tingkat kepentingan di antara halaman-halamannya.
Oleh karena itu, fokuslah pada kesederhanaan dengan menghindari pembuatan menu yang mewah. Kelompokkan konten atau produk dengan pembagian kategori dan subkategori yang sesuai.
2. Bangun tata letak yang mendukung konten
Kualitas konten SEO adalah salah satu faktor terpenting untuk algoritme Google. Jadi, hargai informasi yang ditawarkan situs Anda.
Perlu diingat, di website, kita bersaing untuk mendapatkan perhatian pengguna internet yang mungkin membuka beberapa tab lain selain halaman Anda di browsernya.
Dalam konteks ini, di mana setiap kunjungan ke situs Anda dapat dianggap sebagai kemenangan, kitaharus fokus pada konten dan tidak membuat gangguan tambahan.
Oleh karena itu, selalu pikirkan untuk membantu pembaca menemukan apa yang diinginkan dengan menyeimbangkan teks, elemen visual, dan blank agar tidak mengabaikan konten.
3. Pastikan web Anda responsif
Salah satu ciri desain web SEO adalah ramah seluler (mobile-friendly) alias responsif.
Desain yang responsif — memiliki kemampuan menyesuaikan dengan ukuran layar perangkat pengguna — sangat diperlukan, terutama dengan meningkatnya penggunaan internet seluler di dunia.
Untuk mengilustrasikan hal ini, ponsel sudah menjadi sarana utama akses internet di banyak negara di dunia.
Karena relevansi tersebut, pencarian Google telah mempertimbangkan kompatibilitas halaman dengan perangkat seluler sebagai salah satu faktor peringkat mesin pencarinya.
Karena itu, pastikan untuk menghargai kebebasan pengunjung Anda dan selalu menawarkan pengalaman yang menyenangkan, terlepas dari apakah mereka lebih suka mengunjungi situs web Anda dari desktop atau perangkat lain.
4. Gunakan gambar dan teks alternatif (alt text)
Daya tarik visual sebuah situs web sangat penting untuk menghasilkan hubungan antara pengunjung dan merek.
Dalam pengertian ini, gambar adalah sekutu penting untuk menyempurnakan tampilan dan melengkapi konten teks yang ada di halaman.
Ternyata mesin pencari tidak (belum) bisa mengartikan apa yang ada di gambar. Untuk alasan ini, dalam hal SEO, Anda perlu menyertakan deskripsi dengan gambar yang Anda putuskan untuk ditambahkan.
Untuk melakukannya, cukup sisipkan ‘teks alternatif’, menggunakan atribut teks alternatif. Silakan simak: Cara Optimalisasi Gambar untuk SEO.
Kesalahan Desain Web yang Paling Memengaruhi SEO
Setelah mempelajari manfaat menggabungkan desain web dan SEO, dan memahami pilar kombinasi ini, mari kita lihat 10 kesalahan desain web yang dapat merusak posisi web Anda di peringkat pencarian atau halaman hasil pencarian (SERP) Google.
1. Lupa mengompres gambar
Gambar berkualitas tidak diragukan lagi merupakan bagian penting dari desain yang baik. Namun, jika mereka memiliki resolusi yang sangat tinggi, mereka dapat memengaruhi kecepatan pemuatan situs Anda –bikin lembat website!
Pengguna tidak akan memiliki kesabaran untuk menunggu halaman terbuka, jika membutuhkan waktu lebih dari beberapa detik, bahkan lebih jika mengaksesnya dari perangkat seluler. Oleh karena itu, bagi Google, kecepatan memuat situs merupakan faktor peringkat.
Karena itu, penting untuk memperhatikan ukuran (dalam hal dimensi dan megabyte) gambar Anda agar tidak memperlambat halaman web Anda.
Selalu coba gunakan alat kompresi gambar sebelum menambahkannya ke situs web. Lihat TinyPNG. Dalam contoh ini, ia mampu mengompres gambar hingga 75%.
2. Publikasi konten yang buruk
Meski konten tidak selalu dikaitkan dengan desain dan pengembangan, kita harus ingat bahwa ada aspek estetika yang dapat menghambat interaksi pengguna dengannya.
Paragraf dan kalimat yang sangat besar, font yang sangat kecil, dan warna teks yang membuat sulit dibaca adalah elemen yang dapat dideteksi oleh pencari.
3. Kode JavaScript yang berlebihan
Desain website penuh dengan skrip akan meminta terlalu banyak sumber daya eksternal. Ini dapat memperlambat loading web yang merugikan pengalaman pengguna dan mengurangi SEO.
Mengingat hal itu, saat melakukan pengembangan web, gunakan panggilan skrip pihak ketiga dengan hemat. Analisis juga, apakah mereka sangat diperlukan, atau apakah mungkin untuk menggunakan solusi lain?
4. Membangun sebagian besar situs web di Flash
Benar bahwa Flash dapat membuat efek luar biasa di situs web Anda, membuat situs Anda mungkin terlihat “indah”. Tetapi perlu diingat, pengguna harus menginstal Adobe Flash Player di perangkat untuk dapat melihatnya.
Selain itu, mesin pencari tidak mengindeks konten yang dibuat dengan teknologi flash ini dengan sangat baik.
Oleh karena itu, sangat ideal untuk menghindari penggunaan Flash untuk navigasi dan konten teks, atau, sederhananya, memilih alternatif lain yang mengikuti standar Web.
5. Mengabaikan pengguna perangkat seluler
Kita telah membahas peningkatan koneksi yang signifikan melalui tablet dan ponsel cerdas, yang berarti kemungkinan besar sebagian besar pengunjung situs Anda berasal dari perangkat ini.
Jika halaman Anda tidak siap untuk perangkat ini, pengunjung Anda hampir pasti akan meninggalkan situs Anda.
Karena mesin telusur mempertimbangkan, apakah situs tersebut ramah seluler atau tidak untuk menentukan peringkatnya, ada baiknya berinvestasi dalam desain responsif juga dari aspek SEO.
Dan berbicara tentang seluler, jangan lupa untuk menambahkan beberapa tombol berbagi media sosial (social share) ke halaman Anda! Biasnaya di bagian bawah judul dan/atau di akhir tulisan.
6. Mengganti elemen HTML penting dengan gambar
Membuat gambar yang mengesankan dan menggunakannya sebagai pengganti elemen HTML penting, seperti tag judul, mungkin sangat enak dipandang, tetapi tidak akan berhasil untuk SEO.
Tag H1, H2, dan H3 menyoroti tingkat relevansi setiap bagian konten SEO Anda dan memungkinkan Anda memberi penekanan lebih besar pada kata kunci halaman tersebut.
7. Menambahkan banyak teks ke gambar
Kita telah menjelaskan mesin pencari tidak dapat menginterpretasikan gambar dengan cara yang sama seperti mereka dapat menganalisis konten tekstual — yang merupakan bagian dari kode HTML halaman.
Untuk alasan ini, merupakan praktik yang buruk untuk memiliki gambar yang sebagian besar terdiri dari teks daripada mereproduksinya dengan elemen teks aktual pada halaman.
Meskipun atribut teks alt dapat berguna dalam kasus ini, sangat ideal untuk membuat teks pelengkap atau memisahkan gambar dan teks. Alternatifnya adalah membuat lapisan overlay dengan teks menggunakan fitur CSS.
8. Menu yang terlalu rumit
Ki tasudah tahu bagaimana navigasi relevan bagi pengguna dan mesin pencari.
Jadi, tidak ada yang lebih baik daripada membuat menu sederhana yang mengikuti pola yang sudah diharapkan dari elemen-elemen ini di Web — daftar yang tidak terorganisir secara vertikal atau horizontal, misalnya.
Navigasi perlu diatur dan tidak boleh membuat kebingungan untuk persona Anda. Untuk menghindarinya, jaga keseimbangan. Kerjakan kualitas presentasi menu Anda, tetapi hindari terlalu inovatif.
9. Mengunakan fitur yang mempersulit akses konten
Ketika pengguna mencapai situs Anda melalui alat pencarian seperti Google, idenya adalah mereka menemukan apa yang mereka cari, bukan?
Jika kita menempatkan pop-up, pemberitahuan, iklan, dan elemen lain di depan konten utama, kita mempersulit aksesnya.
Mesin pencari cukup pintar untuk mendeteksi hal semacam ini, itulah mengapa hal itu memengaruhi peringkat situs web.
10. Mengabaikan pengujian dan hasil
Cara terbaik untuk mengetahui apakah desain web memengaruhi pengoptimalan mesin telusur secara negatif adalah dengan melakukan pengujian dan mengevaluasi hasilnya.
Langkah yang menarik adalah memasukkan platform analitik Anda.
Setiap kali perubahan signifikan dalam desain situs ditayangkan, catat tanggalnya, dan pantau apakah ada perubahan signifikan dalam lalu lintas organik.
Penting untuk diingat bahwa penurunan perolehan pengunjung melalui pencarian organik dapat memiliki alasan lain, seperti masalah server atau bahkan perubahan dalam algoritma pencarian Google.
Alat Cek SEO Desain Web
Sekarang, mari kita lihat alat yang harus diketahui oleh setiap desainer web yang ingin meningkatkan situs mereka dari perspektif SEO.
1. Screaming Frog
Screaming Frog digunakan untuk merayapi situs web, seperti yang dilakukan robot mesin pencari. Setelah terinstal di komputer Anda, cukup masukkan URL dan klik Mulai untuk memulai proses perayapan.
Setelah prosedur, kita dapat melihat informasi seperti:
- waktu respons halaman;
- jumlah sumber daya (HTML, JavaScript, CSS, gambar, Flash, PDF, dan lainnya) yang dimuat secara internal dan eksternal;
- tag judul;
- tag judul;
- Deskripsi meta;
- jumlah gambar.
2. PageSpeed Insights
PageSpeed Insights adalah alat Google yang menganalisis kecepatan halaman Anda dan, berdasarkan itu, memberikan skor dari 0 hingga 100.
Kemudian, ia menawarkan laporan dengan beberapa saran tentang cara meningkatkan waktu muat, baik untuk desktop maupun seluler.
3. Mobile-Friendly Test
Fitur lain yang bermanfaat dari Google sendiri adalah Mobile-Friendly Test. Setelah memasukkan URL situs web, alat memeriksa konten dan menentukan apakah dioptimalkan untuk perangkat ini atau tidak.
Jika ada masalah dalam hal ini, alat tersebut menunjukkan aspek mana yang perlu diperbaiki.
Demikian Desain Web SEO dan karakteristiknya. Web Developer harus memperhatikan semua ini agar karyanya ramah pengguna dan mesin telusur. (Sumber: Rock Content).
Jika website Anda menggunakan CMS WordPress, Anda tinggal pilih WP Theme Terbaik yang sudah memenuhi desain web SEO di atas.