Digital media relations bukan hanya membangun hubungan baik dengan media secara online, tapi juga mengelola media online sendiri.
Hubungan media (media relations) adalah salah satu aktivitas hubungan masyarakat (humas) atau public relations (PR) sebuah lembaga/organisasi.
Humas harus membangun hubungan baik dengan wartawan atau kalangan pers guna membangun citra lembaga, menjaga repurasi organisasi, dan mendapatkan peluang pemberitaan positif.
Dulu, hubungan media atau hubungan pers (press relations) ini menjadi kegiatan utama humas, seperti press release (rilis pers) dan konferensi pers.
Bagaimana hubungan media era digital saat ini? Berikut ini ulasan ringkas tentang digital media relations atau hubungan media era digital.
Pengertian Media Relations
Media relations –disebut juga press relations– adalah proses membangun dan menjaga hubungan baik dengan media massa, pers, atau wartawan. Hubungan baik ini wajib dilakukan praktisi humas karena media sangat berperan dalam pembentukan opini publik dan citra lembaga.
Per definisi, media relations adalah hubungan dengan media untuk melakukan publisitas atau merespons kepentingan media terhadap kepentingan organisasi. (Philip Lesly dalam Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, 2014).
Pengertian lainnya, media relations merupakan bagian dari public relations eksternal yang membina dan mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai sarana komunikasi antara organisasi dengan publik untuk mencapai tujuan organisasi. (Yosal Iriantara dalam Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, 2014).
Hubungan media adalah bagian dari hubungan masyarakat. Sementara hubungan masyarakat melibatkan cara Anda menampilkan diri kepada semua orang (masyarakat umum), hubungan media berkonsentrasi pada interaksi perusahaan dengan audiens yang sangat spesifik: media.
Hubungan baik dengan media dan pemberitaan positif akan berdampak pada citra perusahaan dan kepercayaan publik terhadap produk/jasa lembaga.
Media relations juga akan menjaga netralitas dan objektifitas informasi di media, selain mendapatkan sarana untuk kepentingan publikasi seluas mungkin tentang kegiatan atau kebijakan lembaga. (Dasrun Hidayat, 2014).
Digital Media Relations
Di era digital atau era internet, media relations masih diperlukan, meskipun ada pandangan humas tidak lagi membutuhkan wartawan di era disrupsi media saat ini.
Kini semua lembaga memiliki media sendiri –website dan media sosial– untuk kepentingan publikasi, marketing, termasuk klarifikasi dalam sebuah krisis.
Namun, hubungan media masih diperlukan karena kekuatan media masih terbesar dalam pembentukan opini publik dan citra lembaga.
Kini eranya hubungan media digital atau digital media relations. Apa itu hubungan media digital? Berikut ini ulasan dari laman Dear Content.
Digital media relations atau hubungan media digital sangat penting bagi perusahaan, lembaga, atau organisasi mana pun yang ingin membangun atau meningkatkan kesadaran merek online dan harus menjadi bagian integral. Tidak hanya dari strategi hubungan masyarakat, tetapi juga strategi konten.
Dari siaran pers perusahaan dan peluncuran produk/layanan hingga editorial eksklusif dan opini untuk sekadar menyuarakan topik yang sedang tren di industri, ada banyak cara untuk menjangkau media online.
Maraknya media sosial dan pergeseran pemasaran digital menuju produksi konten yang semakin relevan telah membawa bidang hubungan masyarakat dan pemasaran konten lebih dekat sekarang daripada sebelumnya.
Sebagian besar perusahaan lebih suka menangani konten dan strategi humas mereka secara terpisah. Tetapi manfaat dari mengintegrasikan keduanya sangat luas dan ada banyak potensi untuk dipanen.
Dari siaran pers perusahaan dan pengumuman produk/layanan hingga editorial eksklusif dan opini mengenai topik terpanas industri, ada banyak cara untuk menjangkau media online.
Selain siaran pers konvensional, platform penulisan konten lainnya –seperti Medium dan LinkedIn Pulse– juga terbukti sangat sukses dalam menjangkau audiens baru.
Bukan hal yang aneh bagi jurnalis untuk menjaring platform semacam itu untuk mencari opini atau kutipan untuk disertakan dalam berita mereka (terutama ketika ditulis oleh pemimpin pemikiran industri).
Begitu Anda memantapkan diri Anda sebagai suara, para jurnalis akan tahu siapa yang harus dihubungi untuk karya mereka berikutnya.
Terlepas dari seberapa besar atau kecil perusahaan Anda dan industri apa yang Anda geluti, selalu ada cerita untuk diceritakan. Kuncinya adalah menemukan sudut yang tepat dan kata-kata yang tepat.
Pada akhirnya, konten bagus yang ditulis untuk media akan membuat merek Anda muncul, dibicarakan, diedarkan, dan yang terpenting, diperhatikan.
Mengapa hubungan media digital penting?
Jutaan orang di seluruh dunia mendapatkan berita online mereka setiap hari. Dengan membuat merek Anda diperhatikan di media online, Anda mendapatkan eksposur langsung dan dengan itu, meningkatkan potensi penjualan.
Anda membangun kredibilitas dan menetapkan perusahaan Anda sebagai otoritas yang kompeten dengan keahlian dan pengetahuan untuk mengatasi masalah industri. Semua ini membantu Anda menentukan peringkat secara organik dan Anda akan menemukan lalu lintas mengalir berkat paparan media.
Pakar SEO menganggap liputan media digital sebagai salah satu faktor terpenting (jika bukan yang paling) penting dalam penentuan posisi organik.
Dari peningkatan mention hingga link dari sumber otoritatif dan relevan, jejak strategi media digital yang baik dilihat oleh Google sebagai indikator relevansi, yang kemudian tercermin dalam peringkat organik.
Memproduksi konten untuk media bukan hanya tentang menulis siaran pers dan mengirimkannya ke jurnalis. Penulis konten yang baik untuk media digital perlu memiliki pemahaman mendalam tentang cara kerja jurnalis, apa yang mereka cari, dan cara terbaik untuk menyampaikannya kepada mereka.
Implementasi Digital Media Relations
“Waktu berubah, dan begitu juga hubungan media,” tulis Common Wealth PR.
“Itulah mengapa sekarang, lebih dari sebelumnya, sangat penting untuk menerapkan strategi hubungan media yang bijaksana ke dalam pekerjaan Anda.”
Media telah mengalami banyak perubahan signifikan selama bertahun-tahun. Berkat internet, informasi hadir dan bisa diakses publik secara luas selama 24 jam setiap hari, tanpa libur!
Kehadiran media sosial makin menyederhanakan proses berbagi cerita. Praktisi humas harus menerapkan digital media relations dengan mengoptimalkan website dan media sosialnya. Jika infonya penting dan menarik, tak perlu mengundang wartawan atau menulis rilis pers untuk memperluas publikasi!
“Pertimbangkan nada Anda dengan pikiran seorang jurnalis. Apakah naskahnya terlalu padat? Apakah topik ini sesuai dengan target audiens? Teliti karya terbaru jurnalis dan cobalah untuk memasukkan suara mereka ke dalam nada Anda!”
“Jika Anda dapat menemukan bagian atau segmen outlet media yang cocok dengan cerita tersebut, sebutkan di email Anda. Juga, pertimbangkan waktu reporter atau editor dengan membuat naskah Anda singkat dan padat!”
Karena di era digital ini lembaga memiliki media sendiri (website dan media sosial), maka praktisi humas dituntut mampu menjadi content creator, baik konten tulisan, audio, gambar, maupun video.
Jadi, di era digital, praktisi humas harus pula menjadi content creator! Digital media relations bukan hanya membangun hubungan baik dengan media secara online, tapi juga mengelola media online sendiri.*