Pengertian Agenda Setting, Jenis-Jenis, dan Contohnya

Pengertian Agenda Setting

Saya sudah membahas sekilas tentang Pengertian Agenda Setting di postingan tentang Agenda Setting dan Kebohongan Media. Istilah agenda setting merujuk pada kekuatan media massa yang memiliki kemampuan untuk membentuk opini publik.

Sebagai saluran komunikasi massa yang relatif dipercaya dikonsumsi publik, media massa dapat menentukan isu apa yang layak diperhatikan dan dibicarakan publik. Pada gilirannya, agenda setting akan menjadi agenda publik dan memengaruhi kebijakan publik yang diputuskan pemerintah.

Di era internet saat ini, agenda publik memang ditentukan juga oleh “kekuatan warganet”  (the power of netizen) yang “berisik” di media sosial. Namun, kekuatan media massa, terutama televisi, masih besar membentuk opini publik dan membantu “memviralkan” sebuah isu.

Pengertian Agenda Setting

Secara bahasa, pengertian agenda setting adalah “pengaturan agenda”. Agenda sendiri, secara bahasa, artinga buku catatan atau acara.

Secara istilah, agenda bermakna “tujuan”, sebagaimana dalam istilah “agenda tersembunyi” (hidden agenda) alias maksud tertentu yang tidak dikemukakan secara eksplisit.

Read More

Teori agenda setting menyebutkan media memberi pengaruh kuat terhadap masyarakat dalam isu tertentu. Jika media memberikan tekanan pada suatu peristiwa, atau salah satu angle peristiwa, maka media itu akan memengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting.

Agenda Setting disebut juga agenda media setting atau agenda media. Setiap media massa memiliki agendanya sendiri, sesuai dengan visi dan misi top manajemen, perusahaan, organisasi, dan khususnya pemilik media.

Teori ini Agenda Setting mengacu pada bagaimana liputan berita media menentukan isu mana yang menjadi fokus perhatian publik.

Pertama kali diperkenalkan tahun 1972 oleh Maxwell McCombs dan Donald Shaw, mereka menemukan dalam survei pemilih Carolina Utara selama pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 1968 bahwa apa yang dianggap orang sebagai masalah terpenting adalah apa yang dilaporkan media massa sebagai yang paling penting

Dengan demikian, teori agenda-setting lahir, dibangun di atas gagasan bahwa media massa menetapkan agenda tentang apa yang harus diperhatikan orang.

Jenis-Jenis Agenda Setting

Ada tiga jenis agenda setting:

  1. Pengaturan agenda publik (public agenda setting): ketika publik menentukan agenda cerita mana yang dianggap penting
  2. Pengaturan agenda media (media agenda setting): ketika media menentukan agenda cerita mana yang dianggap penting
  3. Penetapan agenda kebijakan (policy agenda setting): ketika agenda publik dan media memengaruhi keputusan pembuat kebijakan publik

Asumsi Inti Agenda Setting

Teori agenda-setting bertumpu pada dua asumsi dasar.

Yang pertama adalah media menyaring dan membentuk apa yang kita lihat, bukan hanya mencerminkan cerita kepada audiens.

Contohnya adalah melihat cerita sensasional atau memalukan di bagian atas siaran sebagai lawan dari cerita yang terjadi baru-baru ini atau yang mempengaruhi lebih banyak orang, seperti badai yang mendekat atau reformasi pajak legislatif.

Asumsi kedua adalah semakin besar perhatian media terhadap suatu isu, semakin besar kemungkinan publik menganggap isu tersebut penting.

Cara lain untuk melihatnya: Organisasi media massa tidak memberi tahu kita apa yang harus dipikirkan atau bagaimana perasaan kita tentang suatu cerita atau masalah, tetapi memberi kita cerita atau masalah tertentu yang harus lebih dipikirkan orang.

Ada manfaat psikologis dan ilmiah untuk teori pengaturan agenda. Semakin banyak sebuah cerita dipublikasikan di media massa, semakin jelas tersimpan dalam ingatan individu ketika mereka diminta untuk mengingatnya, bahkan jika itu tidak secara khusus memengaruhi mereka atau mendaftar sebagai masalah yang menonjol di benak mereka.

Agenda Setting dalam Kebijakan Redaksi

Secara teori, visi-misi media massa adalah “company philoshopy” yang menjadi “basic values” yang harus ditaati para wartawan dalam menulis berita.

“Nilai-nilai dasar” baik yang sifatnya ideologis, politis, maupun ekonomis, menjadi acuan dalam penyusunan kebijaan redaksi (editorial policy) sebuah media massa.

Kebijakan redaksi adalah kriteria layak-tidaknya sebuah berita dipublikasikan di media tersebut. Dalam dunia komunikasi massa kebijakan ini disebut gatekeeping, yakni “a series of check point” yang dijaga oleh para gatekeeper (para redaktur rubrik) sebagai pengawal kebijakan redaksi yang menyeleksi topik yang dipandang penting dan menarik.

Sebuah berita harus melalui ”gate” tersebut sebelum sampai ke publik. Artinya, lolos-tidaknya sebuah peristiwa diberitakan (menjadi berita) bergantung pada hasil pengecekan tersebut, belum lagi ditambah “selera” redaktur yang subjektif.

Secara teroritis, setiap media memiliki “agenda-media” yang disetting sejak awal. Agenda dan gatekeeping  itulah yang “mengendalikan akses kita terhadap berita, informasi, dan hiburan” (Wilson).

Dalam perspektif teori komunikasi (massa) dikenal dengan “agenda-media setting theory” (Maxwell McCombs and Donald L. Shaw [1973]).

  • The Agenda-Setting Theory mengatakan media (terutama media berita) tidak selalu berhasil memberi tahu kita apa yang harus dipikirkan, tetapi mereka cukup berhasil memberi tahu kita apa yang harus dipikirkan.
  • Agenda Setting juga didefinisikan sebagai proses di mana media massa menentukan apa yang kita pikirkan dan cemaskan (the process whereby the mass media determine what we think and worry about).
  • Walter Lippmann (1922) menegaskannya: the media dominates over the creation of pictures in our head; the public reacts not to actual events but to the pictures in our head.

Secara praktis, Agenda-Setting menentukan apa yang harus diberitakan sehingga menjadi “agenda publik” (public agendas), yakni isu utama yang menjadi bahan pembicaraan; diharapkan agenda publik nantinya menjadi “agenda kebijakan” (policy agenda) atau mempengaruhi “agenda politik” (political agenda) para pembuat kebijakan, yang pada akhirnya menentukan kebijakan publik (public policy).

Agenda Setting > Public Agenda > Political Agenda > Public Policy

agenda-setting-media

 

Agenda media adalah sekumpulan isu yang dibahas oleh sumber media dan agenda publik adalah isu yang dianggap penting oleh publik (Miller, 2005).

Demikianlah, semua pemberitaan media melalui proses tertentu yang “dibingkai” (framing) berdasaran agenda-media, sehingga menimbulkan pengaruh dan interpretasi tertentu dan menciptakan “opini publik” (public opinion). Opini publik itulah yang mengendalikan pemikiran dan sikap masyarakat terhadap isu tertentu.

Contoh Agenda Setting

Ketika berita besar terjadi, organisasi media massa dunia memperhatikan. Apakah itu Presiden Amerika Serikat membuat pengumuman atau badai hebat yang melanda suatu wilayah, ketika itu adalah cerita yang mempengaruhi orang, media berita waspada untuk meliputnya, memberi pemirsa fakta dan informasi yang mereka butuhkan untuk memahami apa itu. kejadian.

Tetapi kadang-kadang tampaknya, dengan begitu banyak fokus dan perhatian media pada satu peristiwa, media massa kehilangan atau bahkan mengabaikan berita-berita penting lainnya. Ini adalah inti dari teori agenda setting.

Demikian pengertian agenda setting, jenis-jenis, dan contohnya. (Sumber:  Alvernia, Communication Theory).*

 

Related posts