Semua orang bisa jadi influencer. Syaratnya, ada karya atau punya konten menarik dan bermanfaat bagi banyak orang. Berikut ini pengertian dan cara jadi influencer bagi orang biasa, plus jenis-jenis influencer.
Saya sudah posting video pendek (reels) di Instagram tentang Cara Jadi Influencer bagi Orang Biasa. Ringkasnya, platform blog adalah jalan terbaik bagi orang biasa untuk menjadi influencer. Ya benar, blogger juga masuk kategori influencer.
Yang jadi influencer biasanya public fugure, tokoh, pesohor, pejabat, artis, atlet, atau pakar (ahli) di bidang tertentu. Jika Anda bukan salah satunya alias orang biasa seperti saya, maka jalur menjadi influencer bukan banyak followers di media sosial, tapi paltform blog.
Saya tidak merasa sebagai influencer, tapi banyak email masuk dari luar –yang mau pasang content placement atau sponsored post di romeltea.com– menyebut saya influencer. Mungkin, karena blog ini banyak pengunjungnya. Alhamdulillah. Banyak pengunjung, banyak yang baca, banyak yang terpengaruh dong?
Itulah inti influencing –memberi pengaruh, memberi dampak. Setidaknya, dampak blog ini bagi pengunjungnya adalah jadi tahu, kian tahu, makin paham, atau setidaknya pengetahuan mereka “tersegarkan”.
Tidak hanya pengaruh bagi orang. Sebuah website pribadi atau blog juga memberi pengaruh pada mesin pencari (SEO), khususnya backlink, dan sang blogger atau pemilik web pun bisa disebut influencer.
Jadi, Cara Jadi Influencer bagi Orang Biasa adalah blogging. Ngeblog. Semua orang punya sesuatu yang bisa dibagikan. Blog adalah sarana berbagi pengalaman dan pengetahuan.
Pengertian Influencer
Apa itu influencer? Siapa pemberi pengaruh ini? Berikut ini pengertian influencer dan jenis-jenisnya yang saya sadur dari laman Sprout Social.
Influencer adalah seseorang yang memengaruhi audiens di jagat maya. Sebutan influencer mengarah pada orang yang banyak followers di media sosial sehingga dinilai berpengaruh.
Per definisi, influencer adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam memengaruhi orang lain.
Biasanya, orang yang banyak follower di media sosial adalah selebritas, artis, pesohor, pejabat, atau public figure atau orang-rang terkenal karena profesi, jabatan, atau karyanya.
Influencer memiliki pengetahuan, otoritas, atau wawasan khusus tentang subjek tertentu. Di dunia bisnis, influencer termasuk “alat pemasaran” yang disebut “pemasaran influencer” (influencer marketing).
Dalam sebuah studi disebutkan, 92% mengatakan pebisnis mengatakan bahwa kampanye atau promosi melalui influencer ini efektif.
Dengan demikian, para influencer membantu banyak perusahaan dalam “influencer marketing,” suatu bentuk periklanan yang membangun otoritas merek di belakang reputasi orang lain.
Tentu, influencer juga berlaku di dunia politik. Namun, pemberi pengaruh di bidang politik “tercemari” dengan hadirnya banyak “buzzer bayaran” yang disebut “buzzerp“.
Influencer umumnya ada di media sosial –karenanya disebut juga sebagai “influencer media sosial”. Influencer ini adalah seseorang yang memanfaatkan saluran media sosial untuk memengaruhi keputusan pembelian pengikut.
Influencer yang sukses biasanya membuat konten berkualitas –informatif, menghibur, memotivasi, menginspirasi. Influencer juga dikenal karena kemampuannya membangun hubungan dengan audiens untuk membangun basis pengikut yang terlibat dan loyal.
Pengertian influencer, dan apa artinya menjadi influencer, terus berkembang sehubungan dengan jenis konten apa yang dibagikan oleh influencer di jejaring sosial dan bagaimana mereka membagikannya.
Influencer dapat berkisar dari penari TikTok hingga orang yang memposting video tutorial. Bahkan, dengan varietas ini, ada beberapa konsistensi:
Influencer tidak harus menjadi selebritas untuk sukses. Meluncurkan karier sebagai influencer dimungkinkan tanpa harus menjadi figur publik.
Meskipun influencer dapat menarik pemirsa online hingga ratusan ribu bahkan jutaan, mereka mungkin tidak menganggap diri mereka sebagai “selebritas” dalam pengaturan offline.
Jenis-Jenis Influencer
Perbedaan seperti makro, mikro, dan nano influencer telah masuk ke dalam terminologi industri ini untuk menunjukkan ukuran audiens influencer.
- Makro influencer memiliki 500K hingga 1 juta pengikut
- Mikro-influencer memiliki 10K hingga 50K pengikut
- Nano influencer memiliki hingga 10K pengikut.
Influencer memiliki sejarah panjang dalam pemasaran. Awalnya, perusahaan menggunakan figur yang menarik seperti selebritas dan atlet untuk membantu menjual produk mereka melalui iklan televisi dan radio –disebut iklan atau promosi testimonial.
Maraknya media sosial telah membuat jenis influencer lainnya menjadi lebih populer. Saat ini, influencer masuk ke dalam kategori berikut:
- Selebritas: Artis, atlet, dan bintang budaya pop.
- Pakar industri dan pemimpin pemikiran
- Mikro-influencer: Individu yang berdampak pada media sosial
- Blogger dan pembuat konten (content creator)
Sebagian besar pemasaran influencer saat ini terjadi di media sosial. Mikro-influencer dan blogger adalah cara yang lebih hemat biaya untuk mengakses kredibilitas instan untuk merek yang berkembang.
Cara Jadi Influencer
Semua orang bisa menjadi influencer, tanpa harus terkenal dulu. Seperti disebutkan di atas, kita bisa menjadi influencer dengan membangun sebuah web pribadi atau blog dan mengisinya dengan postingan berkualitas.
Berikut ini tips cara menjadi influencer dari laman Coursera.
1. Tentukan niche
Niche atau “ceruk” adalah segmen pasar konsumen yang sangat spesifik. Niche Anda dapat didasarkan pada kategori konten yang akan Anda bagikan di media sosial.
Untuk memperjelas ceruk pasar Anda, renungkan hasrat Anda, konten yang paling Anda sukai untuk dikonsumsi dan yang ingin Anda buat sendiri, influencer sukses yang sudah Anda ikuti, jenis pengguna media sosial yang mengikuti influencer ini, saluran media sosial mereka gunakan, dan jenis produk yang Anda suka gunakan dan ingin Anda promosikan kepada orang lain.
2. Kenali audiens Anda.
Setelah Anda mengidentifikasi ceruk pasar Anda, lakukan riset pasar untuk memahami audiens Anda. Dengan begitu, Anda dapat mengembangkan hubungan yang langgeng dengan audiens Anda dan memposting konten berharga yang memuaskan minat dan tujuan mereka. Klik di sekitar media sosial untuk mencari tahu:
- Konten yang paling ditanggapi audiens Anda
- Jenis komentar yang dibuat audiens Anda pada konten influencer media sosial lainnya
- Pertanyaan dan tantangan yang mereka hadapi
3. Ciptakan merek influencer Anda.
Pikirkan merek influencer Anda seperti Anda akan merek pribadi, presentasi yang koheren dari kepribadian, nilai dan hasrat Anda, dan otoritas pada topik tertentu yang dapat Anda gunakan untuk mengeksplorasi potensi bisnis Anda.
Luangkan waktu untuk memperjelas kesan yang ingin Anda tinggalkan pada audiens online dan apa yang ingin Anda ketahui. Anda dapat memilih untuk menciptakan estetika untuk merek influencer Anda, lengkap dengan warna, font, dan bahkan suara merek.
4. Jelajahi strategi konten Anda.
Sebagian besar merek influencer adalah konten yang Anda bagikan di saluran media sosial. Buatlah daftar konten individual yang menjelajahi berbagai aspek kategori Anda.
Anda mungkin merasa perlu menyiapkan kalender pembuatan konten yang menentukan frekuensi dan struktur postingan Anda.
Misalnya, postingan Senin dapat menawarkan sekilas tentang rutinitas pagi Anda, postingan Rabu dapat disediakan untuk streaming langsung “Tanya saya apa saja”, dan postingan Jumat dapat menawarkan tutorial pendidikan.
5. Optimalkan kehadiran online Anda.
Sebelum secara resmi meluncurkan merek influencer Anda dan memposting konten dengan sungguh-sungguh, luangkan waktu untuk mengoptimalkan kehadiran online Anda secara keseluruhan, sehingga Anda dapat membangun ekuitas merek.
Kehadiran online Anda dapat meliputi:
- Membuat akun media sosial baru atau mengonversi akun Anda yang sudah ada menjadi akun influencer.
- Membangun situs web yang dapat dikunjungi oleh pengikut dan merek media sosial untuk mempelajari lebih lanjut tentang Anda, berlangganan konten email Anda, dan membaca artikel blog atau konten lain yang lebih panjang
6. Pilih saluran Anda.
Seiring dengan mengoptimalkan kehadiran online Anda, Anda perlu memilih platform media sosial dan saluran pemasaran yang akan digunakan untuk memengaruhi dan menginspirasi audiens.
Selektif tentang saluran Anda menawarkan dua keuntungan utama. Satu, Anda dapat memfokuskan upaya Anda untuk menguasai fitur satu atau dua saluran. Kedua, Anda dapat memilih platform atau saluran yang paling cocok untuk jenis konten yang Anda bagikan.
Berikut adalah beberapa perbedaan umum antar platform:
- Influencer YouTube cenderung berkinerja baik saat mempromosikan produk yang membutuhkan penjelasan atau video tutorial untuk digunakan.
- Influencer TikTok bekerja dengan baik dalam kategori seperti hiburan, menari, lelucon, kebugaran, dan perbaikan rumah, dan biasanya melayani audiens Gen-Z.
- Influencer Instagram bekerja dengan baik ketika konten mereka memanfaatkan citra. Kategori yang populer di Instagram antara lain fashion, beauty, food, travel, dan fitness.
7. Posting konten unik secara teratur.
Setelah Anda mengatur kehadiran online Anda dan memilih saluran dan platform tempat Anda akan muncul, saatnya untuk mulai memposting konten. Ingatlah bahwa perlu waktu untuk melihat hasil nyata dari upaya konten Anda; konsistensi adalah kuncinya.
8. Libatkan audiens Anda.
Pada saat yang sama Anda memposting konten reguler di media sosial, libatkan anggota audiens Anda untuk meningkatkan faktor “tahu, suka, dan percaya” Anda.
Berikut adalah beberapa metode keterlibatan:
- Sukai, komentari, dan posting ulang konten oleh pengikut Anda dan sesama pemberi pengaruh di ceruk pasar Anda.
- Menanggapi komentar pada posting Anda.
- Mulailah percakapan di media sosial dengan mengajukan pertanyaan kepada audiens Anda tentang minat dan pendapat mereka.
Pesan pengikut Anda yang paling terlibat untuk menanyakan konten seperti apa yang ingin mereka lihat dari Anda buat.
9. Berkolaborasi dengan merek lain.
Saat pengguna media sosial mulai memperhatikan konten Anda, mengikuti akun Anda, dan mencari hiburan atau informasi dari Anda, merek dapat menghubungi Anda untuk berkolaborasi. Anda juga dapat mempromosikan merek secara langsung.
Persiapkan peluang ini sebelumnya, sehingga Anda dapat memperoleh penghasilan dan bekerja dengan merek dengan cara yang sesuai dengan tujuan Anda, dengan menyelesaikan tugas-tugas berikut.
- Buat daftar merek yang Anda inginkan untuk berkolaborasi.
- Putuskan bagaimana Anda ingin berkolaborasi dengan mereka, termasuk posting bersponsor dan pemasaran afiliasi, serta bagaimana Anda ingin memonetisasi usaha Anda.
- Buat draf deskripsi konten yang dapat Anda buat untuk mempromosikan berbagai produk yang dapat Anda gunakan untuk situs web Anda atau untuk menghubungi merek melalui email atau messenger.
- Buat draf template untuk mempromosikan merek-merek ini secara langsung.
- Buat profil Influencer di situs seperti Influence.co dan Intellifluence untuk meningkatkan visibilitas Anda dan terhubung dengan merek.
10. Perbaiki keterampilan dan strategi influencer Anda.
Saat daftar pengikut dan kolaborator merek Anda bertambah, berkomitmenlah untuk memelihara bisnis influencer Anda secara rutin:
- Sisihkan waktu secara berkala untuk melakukan penelitian tentang alat dan teknik influencer baru, fitur terbaru platform media sosial, dan bagaimana audiens Anda berperilaku online.
- Catat konten mana yang mendapatkan keterlibatan paling banyak dari audiens Anda dan bersedia menyesuaikan strategi konten Anda.
- Tetap terhubung dengan audiens Anda dan berusaha untuk memahami minat, tujuan, dan tantangan mereka lebih dekat.
Itu dia pengertian dan cara menjadi influencer. Sebenarnya, influencer itu ibarat tokoh informal di masyarakat dan menjadi pemimpin opini (opinion leader).*