Kata “imsak” (أمسك) dan “ta’jil” (تعجيل) populer saat bulan Ramadhan. Kedua kata yang berkaitan dengan awal dan akhir puasa itu berasal dari bahasa Arab. Keduanya sudah masuk dalam kamus bahasa Indonesia.
Penulisan kata imsak yang benar (baku) adalah imsak –bukan imsyak, imsaq, apalagi imsyaq. Penulisan ta’jil yang baku adalah takjil, meskipun ta’jil juga benar, merujuk pada transliterasi Arab-Indonesia.
Pengertian Imsak
Dalam KBBI Daring, pengertian imsak adalah:
- Saat dimulainya tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan dan minum.
- Berpantang dan menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa mulai terbit fajar sadik sampai datang waktu berbuka.
Imsak dipahami sebagai dimulainya puasa (shaum) yaitu sejak masuk waktu shalat Shubuh. Dari kata “imsak” ini pula lahir istilah “imsakiyah”, yakni jadwal puasa Ramadhan.
Mengutip laman Rumah Fiqih, kata dasar imsak dalam bahasa Arab adalah amsaka – yumsiku – imsakan (أمسك – يمسك – إمساكا ) yang artinya “menahan”, yakni menahan diri dair makan, minum, dan aktivitas lain yang membatalkan puasa.
Di Indonesia, waktu imsak ditetapkan oleh Jadwal Imsakiyah Kementerian Agama yaitu 10 menit sebelum waktu Subuh. Waktu imsak yang sebenarnya adalah saat masuk waktu shalat Subuh.
Dijadwalkan 10 menit sebelum Subuh hanya untuk kehati-hatian, biar tidak “bablas”.
Waktu berpuasa adalah mulai terbit fajar (masuk waktu shubuh) hingga masuk waktu waktu Magrib.
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ
“Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.” (QS Al Baqarah: 187).
Jadi, sebenarnya saat imsak masih diperbolehkan untuk makan dan minum, selama belum memasuki waktu Subuh. Imsak hanya untuk kehati-hatian dan “peringatan” agar siap-siap mulai puasa.
Ketentuan waktu imsak sebagai ihtiyat (kehati-hatian) ini didasarkan hadits riwayat Anas r.a.. Diriwayatkan, Zaid bin Tsabit r.a. berkata, “Kami telah makan sahur bersama-sama Nabi Saw, kemudian beliau bangun mengerjakan salat. Anas bertanya kepada Zaid, ‘Berapa lamanya antara azan (Subuh) dengan waktu makan sahur itu?’ Dia menjawab, ‘Sepadan dengan waktu yang dibutuhkan untuk membaca 50 ayat (Al-Quran).’”
Imsak Bi’dah
Waktu imsak seperti dipraktikkan umat Islam Indonesia tidak ada contohnya pada zaman Nabi Saw dan sahabat. Bahkan, meruku pada QS 2:187, Syaikh Ibnu ‘Utsaimin menyebutan imsak ini bid’ah (hal yang dibuat-buat).
“Perbuatan ini (imsak beberapa menit sebelum azan Subuh) merupakan perbuatan bid’ah. Tidak ada dasarnya dalam sunnah, bahkan sangat bertentangan dengan sunnah. Sebab Allah Swt telah menegaskan dalam al-Qur’an: “…Dan makan serta minumlah sampai nampak jelas bagi kalian benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa kalian sampai datang malam hari…” (QS Al-Baqarah:187). (Fatawa al-Islâm: 2/126).
Pengertian Ta’jil
Dalam KBBI Daring, pengertian ta’jil adalah
- Mempercepat (dalam berbuka puasa).
- Makanan untuk berbuka puasa.
KBBI menuliskannya “takjil”, bukan “ta’jil”.
Arti sebenarnya ta’jil dalam bahasa Arab adalah mempercepat atau menyegerakan berbuka puasa. Jadi, jika ada yang bilang “takjil dulu yuk!” itu artinya “segera buka puasa yuk” buan “buka puasa dulu yuk!”.
Disebutkan di laman Rumah Fiqih, kata ta’jil berakar kata ‘ajjala – yu’ajjilu – ta’jilan (عجّل – يعجّل – تعجيلا) yang berarti mempercepat atau mendahulukan. Maksudnya, mempercepat makan atau berbuka puasa dari shalat Maghrib.
Dalam hadits disebutkan عَجَّلُوا الْفِطْرَ (menyegerakan berbuka).
Jadi, menurut bahasa, ta’jil adalah segera berbuka puasa dan makanan untuk berbuka. Ifthar adalah buka puasa. Ta’jil dalam arti menyegerakan berbuka dianjurkan oleh Nabi Saw.
“Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka puasa (saat waktunya tiba).” (Muttafaqun ‘alaih).
Istilah lain yang identik dengan ta’jil adalah ifthar atau iftar (Arab: إفطار), yang artinya buka puasa, mengacu pada sebuah perjamuan berbuka puasa selama bulan Ramadhan.
Demikian penlisan dan pengertian imsak dan ta’jil yang sebenarnya. Wasalam. (www.romeltea.com).*