Peran penting petugas humas (public relation officer) di sebuah lembaga membuatnya harus memiliki keterampilan khusus (PR skills) dalam berkomunikasi.
Keterampilan pertama yang wajib dimiliki humas adalah menulis. Jadi, manajer dan/atau staf humas wajib bisa menulis!
“Writing is the number one skill of PR practitioners,” kata Craig Pearce dalam blognya, craigpearce.info. Bahkan, “It’s more important than being a nice person. Seriously.” Keterampilan menulis lebih penting ketimbang jadi “orang baik”.
“Tidak ada PR tanpa keterampilan menulis,” imbuh Todd Hunt.
Berikut ini lima keterampilan utama yang harus dimiliki petugas humas/PR (Top 5 PR Skill) sebagaimana dikemukakan Pete Codella dalam blognya, petecodella.com.
PR Skills: Keterampilan Humas
Ia menyebutnya sebagai “a short list of … the most in-demand and important skills are for public relations practitioners” (daftar singkat … keterampilan dan tuntutan paling penting untuk praktisi humas).
1. Writing
Praktisi humas harus terampil menulis dengan baik –dari segi substansi dan tata bahasa. Publik saat ini tidak hanya bergantung pada wartawan atau media massa untuk mengakses informasi. Mereka juga sudah menjadikan media sosial –facebook, twitter—sebagai sarana komunikasi dan bertukar informasi.
2. Kreativitas
Kompleksitas saluran komunikasi saat ini, dan banyaknya informasi yang setiap membombardir kita, menuntut para komunikator profesional untuk menjadi kreatif dalam mengemas dan menyampaikan pesan.
3. Menguasai ‘Publishing Tools’
Internet dan alat-alat media sosial menjadikan praktisi humas “kebanjiran” sarana komunikasi. Praktisi humas saat ini mesti akrab dengan berbagai saluran komunikasi tradisional dan digital untuk mengidentifikasi kesempatan terbaik bagi klien dan employer mereka.
4. Profesionalisme
Nilai-nilai inti advokasi, kejujuran, keahlian, kemandirian, kesetiaan, dan keadilan adalah penting bagi para praktisi humas yang serius. Tahun 2000 Public Relations Society of America (PRSA) menerbitkan kode etik humas yang menguraikan enam nilai inti serta prinsip-prinsip inti etika humas. (Untuk humas Indonesia: menaati kode etik kehumasan).
5. Personable
Menarik, Menawan. Berlaku baik kepada orang-orang (good with people). Profesi humas membutuhkan orang-orang “pemersatu” (uniters), bukan “pemisah” (dividers), mendorong komunikasi yang lebih baik di dunia kita yang terkadang “konfrontatif”.
Dalam kata-kata Michael Jackson, PR/humas membutuhkan pekerja yang akan setuju dengan pernyataannya: ““I’m a lover, not a fighter”. (www.romeltea.com).*