Sejarah Blog dan Dinamikanya

Blog adalah situs web yang umumnya dikelola oleh perorangan. Karenanya, blog disebut juga personal web page (halaman web pribadi). Bagaimana sejarah blog? Apa pengertian blog? Apa jenis-jenisnya? Berikut ini ulasannya.

 

pengertian dan sejarah blog

 

Mengapa namanya harus “blog”? ‘Kan jadi gak enak untuk bahasa Indonesia, tinggal ditambah “go” di depannya, jadinya…?

Tentu, pemberi nama “blog” tidak memperhitungkan kosa kata dalam bahasa Indonesia.

Read More

Kalau yang bikinnya orang Indonesia, tentu namanya bukan “blog”, tapi apa gitu… selain blog deh, mungkin “sipri” (situs pribadi).

Pengertian Blog

Blog adalah kependekan dari web log. Menurut History of Blog, istilah web log pertama kali digunakan oleh Jorn Barger pada Desember 1997.

Jorn Barger menggunakan istilah Weblog untuk menyebut kelompok website pribadi yang selalu di-update secara kontinyu dan berisi link-link ke website lain yang mereka anggap menarik disertai dengan komentar-komentar mereka sendiri.

Blog disebut juga halaman web pribadi (personal web page), yaitu halaman web di seluruh dunia yang dibuat oleh seseorang untuk mengandung konten yang bersifat pribadi dan bukan konten yang berkaitan dengan perusahaan, organisasi, atau institusi.

Halaman web pribadi terutama digunakan untuk tujuan informatif atau hiburan tetapi juga dapat digunakan untuk pemasaran karier pribadi (dengan memuat daftar keterampilan, pengalaman, dan CV individu), jejaring sosial dengan orang lain dengan minat bersama, atau sebagai ruang untuk ekspresi pribadi.

Istilah blog sudah diadopsi kedalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Blog diartikan sebagai catatan harian atau jurnal pribadi di internet yang dapat diakses oleh siapa saja. Sebutan untuk orang yang mengeblog, pengeblog, atau narablog disebut bloger.

Fungsi Blog

Rasa-rasanya, ”ketinggalan zaman” jika kita tidak punya blog. Blogging atau ngeblog merupakan tren abad ini seiring kemajuan teknologi komunikasi dan informasi.

Kehadiran blog yang gratis dan sangat mudah dikelola, membuat ”buku harian” tidak lagi menjadi pilihan tempat ”curhat”.

Kepemilikan blog bisa jadi merupakan salah satu indikator ”manusia modern dan gaul”.

Tanpa blog, kita seakan dipandang ”kuno”, tidak gaul, dan teralienasi (terasing) dari komunitas internasional (blogger).

Lagi pula, blog merupakan sarana aktualisasi dan ekspresi, selain fasilitas memasuki jaringan pertemanan dan pergaulan internasional (networking).

Yang belum punya blog dan mau bikin, silakan buka Cara Membuat Blog.

Selain blog, ada juga fasilitas online sejenis seperti Twitter dan Facebook sebagai media pertemanan, pergaulan internasional, jejaring sosial, atau media menjalin komunikasi dengan sahabat, kerabat, kolega, dan menemukan teman baru.

Masalahnya, tidak sedikit orang yang sudah punya blog, akun facebook dan sejenisnya, jarang meng-up date kontennya. Hal itu bisa terjadi karena berbagai alasan, misalnya tidak punya waktu, tidak sempat, sulit akses koneksi internet, atau memang tidak berminat aktif dan kalaupun berminat merasa bingung harus mengisinya dengan apa.

Fungsi blog adalah sarana aktualisasi atau ekspresi diri. Belakangan, fungsi itu berkembang menjadi sarana promosi usaha dan organisasi, juga terbukanya peluang bisnis generasi baru, yakni bisnis online, dengan kehadiran Adsense atau program periklanan online.

Baca Juga: Manfaat Blog

Buku Harian Online

Pada awalnya, blog merupakan situs web pribadi berisikan catatan harian secara online (online diary). Pemiliknya (blogger) berbagi tentang berbagai hal, mulai masalah pribadi hingga komentar soal isu-isu aktual.

Blog pun menjadi semacam sarana “tebar pesona” atau pembentukan citra positif diri (positive self image building) kepada publik.

Dengan menyimak biodata, komentar, aktivitas, atau pemikiran-pemikirannya, kita bisa mengenal lebih dekat sang blogger.

Tentu, mungkin tidak ada bogger yang menunjukkan kelemahan atau keburukan dirinya.

Blogger, umumnya, demi tebar pesona, berbuat “narsis” dan itu sah-sah saja. Wong blog juga ‘kan termasuk media massa yang dikonsumsi publik.

Blog bersifat sangat personal. Karenanya, bahasa blog juga bahasa percakapan, bahasa komunikasi antarpribadi (interpersonal communication), bukan bahasa formal ataupun bahasa jurnalistik –kecuali blog yang dimaksudkan sebagai media massa, berisikan berita, artikel, dan karya jurnalistik lain, atau media komunikasi-informasi formal organisasi.

Related posts