Tanya-Jawab Seputar Jurnalistik dan Radio

jurnalisme penyiaran

Tanya-Jawab Seputar Jurnalistik dan Radio ini adalah materi Konsultasi Jurnalistik dan Broadcasting yang pernah saya asuh di situs eramuslim.com (2000-2005).

Saya pilih dan edit kembali untuk didokumentasikan di romeltea.com ini agar bisa diakses oleh siapa saja yang ingin belajar jurnalistik dan kepenyiaran radio.

Bagi saya, mengasuh kolom konsultasi adalah forum belajar. Banyak hal baru yang saya temukan dalam pertanyaan yang harus saya jawab seputar jurnalistik dan radio ini.

Apalagi banyak juga pertanyaan di luar tema jurnalistik dan radio, namun masih ada kaitannya dengan media.

Saya berani membuka forum tanya-jawab jurnalistik dan radio karena punya pengalaman sebagai wartawan (1993-2014) dan penyiar radio (2000-2014) serta dosen di jurusan komunikasi di beberapa perguruan tinggi di Bandung (2003-2017).

Read More

Kelebihan tanya-jawab online adalah mudah dan terbukanya koreksi dari pakar jurnalistik dan radio, jika jawaban saya kurang tepat atau keliru.

Saya juga membuka laman Konsultasi di blog ini.

Apa Sih Jurnalisme Immersion?

Assalamu’alaikum Kang, mau nanya, apa sih arti jurnalistik immersion. Wassalamu’alaikum

Jawab: Wa’alaikum salamu’alaikum wr. wb.

Jurnalistik (jurnalisme) immersion disebut juga teknik immerse reporting, yaitu gaya peliputan dan pemberitaan di mana reporter seakan-akan menyusup dalam cerita yang sedang dikerjakannya.

Immersion artinya larut atau lebur. Maka, jurnalistik immersion merujuk pada sikap wartawan yang larut dalam peristiwa yang diliputnya, sehingga memunculkan keberpihakan pada berita yang ditulisnya.

Jurnalistik demikian disebut Journalism of Attachment atau Jurnalisme Keterikatan.

Dalam hal ini, wartawan merasa simpati pada pihak tertentu yang menjadi korban ketidakadilan atau kezaliman. Misalnya, wartawan peliput perang di Palestina simpati pada penderitaan Muslim Palestina sehingga beritanya (sengaja atau tidak) “memihak” Muslim Palestina.

Dalam Wikipedia disebutkan,  jurnalisme immersion adalah gaya jurnalisme yang mirip dengan “gonzo journalism” , yaitu gaya jurnalisme yang “merinci pengalaman individu” dari perspektif sangat pribadi.

Seorang individu akan memilih situasi dan “membenamkan diri” dalam peristiwa yang diliputnya dan “menyatu” dengan orang-orang yang terlibat.

Para pengeritik jurnalisme immersion kadang-kadang menyebutnya “stunt journalism”,  jurnalisme “aksi” layaknya “pemeran pengganti” (stuntman), yakni hanya “turis bermain” dalam kehidupan (seeprti  tragedi) dari orang lain.

Berita Pemerintah & Non-Pemerintah

Tanya: Saya mahasiswa Stikosa AWS yang sedang menyusun skripsi. Saya mohon bantuan Bang Romli untuk memberikan informasi yang saya perlukan.

Saya perlu definisi mengenai pengertian berita pemerintah dan non-pemerintah dan terdiri dari apa saja? Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terimakasih. (Widyo-Surabaya)

Jawab: Berita pemerintah adalah laporan peristiwa aktual yang penting dan menarik tentang aktivitas atau kinerja pemerintahan di berbagai tingkatan, mulai RT, RW, kelurahan/desa, wali kota, gubernur, hingga pemerintahan pusat.

Berita pemerintah bisa juga dipahami sebagai informasi atau keterangan tentang berbagai hal yang bersumber dari pemerintah atau pejabat, misalnya kebijakan baru atau peraturan baru.

Berita non-pemerintah adalah informasi selain aktivitas atau kinerja pemerintah, yakni aktivitas, kinerja, atau hal-hal yang menyangkut masyarakat umum dan swasta. Bisa juga berarti informasi yang tidak bersumber dari pemerintah/pejabat pemerintahan.*

Mendownload Gambar untuk Buku

Tanya: Apakah boleh dalam menulis buku men-download gambar dari internet sebanyak-banyaknya untuk isi buku, tetapi dengan mencantumkan sumbernya pada daftar pustaka. Atas jawabannya saya ucapkan terima kasih.  (Wahyu Arifin)

Jawab: Boleh. Syaratnya, seperti Anda kemukakan itu, yakni mencantumkan sumbernya.

Lebih baik lagi Anda mendownload gambar yang bebas hak cipta (copyright free), seperti Free Range, Pexels, Pixabay, dan Wikimedia, meskipun tetap etikanya mencantumkan sumber foto.* 

Ekstrakurikuler Wartawan Cilik untuk Siswa Kelas 3 SD

Tanya: Saya, Ainin Yusliha, mahasiswa pendidikan anak usia dini. Saat ini saya sangat tertarik dengan salah satu kegiatan ekstrakurikuler wartawan cilik di salah satu sekolah swasta.

Menurut bapak, apakah hal ini positif untuk perkembangan anak? Bahan-bahan kegiatan apakah yang dipandang bapak sesuai untuk pelatihan jurnalistik bagi siswa kelas 3 SD? Terima kasih atas perhatian dan jawaban bapak.

Jawab: Saya kira sangat positif, namun titik beratnya pada penulisan dan fotografi. Latih dan bimbing si anak agar gemar menulis,  misalnya menuliskan pengalaman, perasaan, pemikiran/pendapat, tentang keluarga atau lingkungan rumahnya, tentang hobi atau cita-citanya, dan banyak lagi.

Bagi anak kelas 3 SD atau anak SD pada umumnya, utamakan pada praktek menulis (writing), wawancara untuk menggali informasi/pendapat dari orang lain (narasumber), lalu salurkan lewat mading atau majalah sekolah.

Dasar-dasarnya adalah keterampilan berbahasa Indonesia, keberanian mengemukakan pendapat lewat tulisan, dan dibekali pengetahuan tentang profesi wartawan dan media massa.

Membuat Clipping  dari Hasil Download

Tanya: Yth Bapak Romli… Saya mempunyai kebiasaan mendownload informasi-informasi penting dari internet, kemudian saya clipping dengan selalu mencantumkan sumber informasi dari mana informasi tsb saya download, nama penulis (kalau ada) dan tanggal informasi tsb diterbitkan.

Kumpulan informasi tsb saya ‘clipping’ dalam file digital berformat pdf. File ini semula saya simpan untuk koleksi pribadi saya saja.

Suatu hari saya menunjukkan file clipping tsb kepada teman2x. Mereka tertarik untuk memiliki dan memberikan imbalan berupa uang secara sukarela kepada saya sebagai pengganti biaya akses internet. Bahkan mereka menganjurkan untuk men-download lebih banyak informasi, karena memang isi informasi sangat penting sedangkan hanya sedikit orang saja yang mempunyai akses internet.

Yang ingin saya tanyakan: apakah tindakan saya mendownload informasi, mengclipping kemudian menjual informasi ini termasuk kategori pembajakan?

Menurut teman saya, selama pada website sumber informasi tidak ada larangan untuk mengambil/mengcopy isi berita, maka hal itu sah saja,.. benarkah ini ?

Saya sendiri sudah mengirim e-mail kepada pemilik website-website tsb tapi idak pernah ada jawaban.

Demikian pertanyaan saya, mohon jawaban dan bimbingan karena saya memang awam tentang hal tulis-menulis ataupun penerbitan. Sebelum dan sesudahnya saya haturkan banyak terima kasih. (Lintang, Yogyakarta).

Jawab: Sebenarnya pentanyaan Anda sudah Anda jawab sendiri, dan saya setuju dengan Anda.

Selama Anda mencantumkan sumbernya, Anda tidak melakukan pembajakan.
Jadi, jangan khawatir, Anda tidak melanggar hukum. Ingat saja: selalu sebutkan sumber.

Teman Anda benar. Jika sumber mengharuskan Anda minta izin, lakukan
saja, jika tidak ada respons, berarti tak perlu izin.*

Apa Sih Karangan Essei?

Tanya: Mohon dijelaskan mengenai apa karangan essai itu. Saya masih kurang paham apakah sama seperti karangan deskripsi?

Kiat-kiat apa yang harus saya/cara2 apa yang harus dilakukan agar tulisan essay saya bagus, terima kasih sebelumnya. (Mas Agoeng)

Jawab: Esai (Essay) punya dua pengertian, yaitu:

(1) Tulisan yang berisi tinjauan atau bahasan suatu topik  yang  sama sekali mungkin tidak ada hubungan dengan berita atau peristiwa;

(2) Karya sastra berupa tulisan pendek berisi tinjauan subjektif atas suatu masalah di bidang kesusastraan.

Sebenarnya esei itu istilah dunia sastra dan seni, yakni tulisan berisi ulasan tentang sebuah karya sastra dan seni.

Sedikitnya ada tiga jenis esai, yakni yang bersifat narastif, deskriptif, dan persuasif.

1. Esai Naratif (Narrative Essays), yaitu esai yang menceritakan sebuah kisah atau cerita, misalnya tentang pengalaman atau peristiwa masa lalu, kejadian atau peristiwa yang baru saja terjadi/sedang terjadi, bisa juga tentang sesuatu yang terjadi kepada orang lain.

2. Esai Deskriptif (Descriptive Essays), yaitu tulisan yang menggambarkan orang, tempat, atau sesuatu sejelas dan sedetil mungkin sehingga pembaca dengan mudah membentuk “gambar mental” (mental picture) tentang apa yang ditulis.

3. Esai Persuasif (Persuasive Essay), yaitu esai yang  meyakinkan pembaca untuk menyetujui sudut pandang penulis tentang sesuatu atau menerima rekomendasi penulisnya untuk melakukan sesuatu. Ringkasnya, esai jenis ketiga ini berisi ajakan atau seruan.*

Berita Radio Investigatif

Tanya: Saya adalah reporter sebuah radio yang penuh dengan berita investigatif. Sementara waktu saya sekitar 5 jam saja untuk meliput. Di pihak lain kuota berita yang harus saya siapkan sekitar 3 berita.

Tolong berikan saya panduan atau arahan untuk menjadi seorang investigatif. karena beberapa hari lagi saya dipecat karena kebingunagan saya ini. Wassalam.

Jawab: Berita investigatif intinya adalah berita yang mendalam, sebuah berita
dikembangkan melalui pendalaman dengan cara wawancara, pengamatan lapangan, dan studi literatur.

Untuk mendapatkan berita, Anda bisa kembangkan berita  yang sudah ada (follow up system), misalnya isu-isu aktual dikembangkan dengan wawancara pakar, pengamat, saksi, dan tinjauan langsung ke tempat kejadian.

Berita investigatif itu biasanya dibuat dengan menelusuri sebuah kasus yang dianggap memiliki kejanggalan.

Jurnalisme investigasi lebih menekankan pada upaya mengungkap fakta yang sebelumnya tersembunyi dari publik.

Karena itu, proses kerja jurnalis dalam liputan investigasi ini laksana detektif yang mengendus informasi tersembunyi dari banyak sisi dan mengungkapkannya (Wikipedia).*

Kriteria sebuah Berita

Tanya: Kalau saya boleh tanya lagi, kira – kira kriteria – kriteria sebuah berita sebelum di cetak atau di lempar ke pembacanya?

Jawab: Kriteria berita layak muat atau layak siar biasa saya ringkas kedalam empat poin, seperti saya tulis dalam buku Jurnalistik Terapan, yakni

1. Aktual — hangat, baru terjadi,
2. Faktual — peristiwa yang benar-benar terjadi, ada fakta dan datanya.
3. Penting — penting bagi publik, menyangkut kepentingan umum, atau menyangkut public figure.
4. Menarik — menarik perhatian dan keingintahuan pembaca.

Itu kriteria secara ilmu jurnalistik. Kriteria berita layak publikasi lainnya yakni sesuai dengan visi, misi, dan rubrikasi media; tidak melanggar kode etik dan norma sosial; dan tidak berpotensi melanggar Delik Pers.

Majalah Islam Beroplah Tinggi

Tanya: Saya adalah mahasiswi yang sedang melakukan penelitian tentang majalh islam.

saya ingin tahu, majalah islam apa yang saat ini oplahnya paling tinggi diantara majalah islam lainnya di Indonesia.

dan berapa eksemplarkah yang harus terjual dalam setiap kali terbit bagi majalah islam agar dapat disebut sebagai majalah islam beroplah tinggi?
atas jawabannya saya ucapkan terima kasih.

Jawab: Setahu saya, majalah Islam yang (dulu) beroplah tertinggi adalah Majalah Hidayatullah dan Majalah Sabili Jakarta.

Saya pernah bergabung dengan Sabili tahun 2000. Saat itu oplahnya lebih dari 100 ribu.

Update: Saat ini sulit menemukan majalah Islam yang beroplah tinggi, seiring tren menurunkan oplah media cetak secara global akibat menjamurnya media online (media siber).*

Pelatihan Menerbitkan Majalah

Tanya: Perkenalkan nama saya Fajar, saya dari Majalah Uswah untuk kalangan internal sebuah yayasan.

Kami berencana untuk mengadakan pelatihan mengenai majalah (dari struktur sampai pemprosesannya) yang nantinya bertujuan untuk perekrutan kru baru, tapi kami kesulitan untuk mendapatkan pematerinya.

Kalau dari eramuslim ada yang bersedia membantu kami atau punya channel lain kami akan sangat terbantu sekali. Kami merencanakan mengadakan acara tersebut pada akhir desember ini. terima kasih

Jawab: Anda bisa menghubungi BATIC ICMI Jabar yang dipimpin Kang Romel. Buka saja www.baticmedia.com atau kirim email ke romeltea@yahoo.com

Umur Sudah 26 Tahun Bisa Jadi Wartawan?

Tanya: mengingat umur saya sudah 26 masih bisakah saya berkesempatan untuk menjadi wartawan islam di tambah ilmu jurnalistik saya yang sangat kurang. Bagaimana caranya supaya cita2 saya dapat terwujud?

Jawab: Bisa banget. Profesi wartawan tidak dibatasi usia. Yang penting terampil melakukan reportase dan menulis berita.

Ilmu jurnalistik bisa didapatkan dengan pelatihan, membaca buku-buku jurnalistik, juga learning by doing. Saya sendiri jadi wartawan dengan modal bisa nulis doang. Selanjutnya otodidak.

Silakan rajin menulis di media. Itu akan membuka jalan diterima sebagai wartawan.*

Pelatihan Jurnalistik untuk Menjadi Wartawan Muda Islam

Tanya: Afwan ana pingin tahu di mana saya bisa mengikuti pelatihan untuk menambah keilmuwan saya akan jurnalistik (saya berdomisili di Surabaya) ? Atas jawabannya ane ucapkan jazakallah. (Mahendra RK)

Jawab: Anda bisa browsing atau Googling dengan kata kunci Pelatihan Jurnalistik di Surabaya. Semoga menemukan acara tersebut.*

Prosedur Rapat Redaksi & Tugas Pemred

Tanya: Terima kasih kepada bang Romel atas kesempatan untuk saya berkonsultasi dengan bang Romel walaupun saya belum pernah bertemu atau berbincang – bincang.

Langsung saja yang ingin saya tanyakan tentang prosedur tentang rapat redaksi dalam suatu majalah/koran.kebetulan saya dipercaya oleh temen2 untuk mengelola sebuah majalah kampus, dalam hal ini saya sebagai pimpinan sebuah penerbitan majalah kampus meskipun saya baru dalam bidang ini dan akan memulai menerbitkan majalah tsb .

Tentunya sebagai seorang pimpinan majalah masalah redaksi dan lainnya sudah paham dan mengerti kemana dan apa yang harus dilakukannya. terus terang saya kurang memahami tentang prosedur/ langkah2 apa yang harus dilakukan dalam rapat redaksi,apasaja yang harus dipersiapkan untuk menerbitkan majalah mulai dari awal sampai ahkirnya menjadi majalah tersebut terbit serta kalau bisa tolong diberikan contohnya

besar harap saya permasalah tersebut bisa segera dijawab langsung oleh bang Romel.

Jawab: Rapat Redaksi biasanya diagendakan per hari atau per minggu, tergantung kebutuhan atau tergantung periode terbit.

Rapat Redaksi juga biasanya dilakukan sebelum penerbitan dan setelah terbit (untuk evaluasi/rapat evaluasi).

Rapat Redaksi itu bagian dari news processing penerbitan sebuah media.
Dalam rapat redaksi dibicarakan/didiskusikan tema-tema apa yang akan
diangkat dalam penerbitan mendatang, sekaligus pembagian tugas peliputan
dan penulisan.

Prosedurnya demikian. Anda sebagai pemred yang pimpin, lalu floor
atau peserta rapat mengajukan usul tema-tema yang akan diangkat di halaman depan, desain cover, headline per rubrik, lalu dibahas, apa saja yang akan diangkat, sudut pandang yang dipilih,  termasuk  narasumber yang akan diwawancarai.

Penerbitan majalah diawali dengan ketersediaan biaya cetak dan operasional,
lalu nama, moto, logo, rubrikasi, jajaran redaksi dan pemasaran/iklan,
kantor, dan lembaga penerbit (bisa yayasan namun harus tetap berbadan
hukum).*

Proses Pembuatan Rencana Pada Suratkabar

Tanya: Saya mahasiswa. Saya kesulitan mencari rujukan buku tentang proses pembuatan dan penyajian rencana pada suratkabar.

Bisakah Bapak membantu saya memberitahukan tentang rujukan buku untuk penelitian yang sedang saya lakukan ? Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan. (Tita)

Jawab: Ada bisa menemukannya di buku saya, Jurnalistik Terapan. Di sana dibahas tentang manajemen redaksi, juga gambaran proses penerbitan suratkabar.

Mater Tanya-Jawab Jurnalistik dan Radio Lainnya bisa dicek di Kategori Konsultasi.*

Related posts