Master of Ceremonies (MC, Emcee, Emsi) atau pembawa/pemandu acara adalah “jembatan” antara audiens dan pengisi acara, pembicara, atau “bintang” dalam sebuah acara.
MC adalah “pembuat bintang” (the star maker), bukan bintang! MC adalah “minyak pelumas” yang memuluskan jalannya acara. MC tidak berusaha menjadi pusat perhatian atau mengambil alih “bintang”, meskipun sejak acara dimulai hingga akhir MC-lah yang menjadi perhatian karena ia yang membuka, mengawal, dan menutup acara.
Peran MC yaitu memfasilitasi acara dan memastikannya terlaksana tanpa hambatan. Peran penting MC diringkas dalam istilah TIM, yakni Time, Introducer, dan Mood Setter.
Time – MC adalah “raja program” (the king of the programme). MC bertanggung jawab atas waktu dan urutan acara. Kendali acara di tangan MC. MC bertanggung jawab untuk memastikan acara dimulai dan diakhiri tepat waktu.
Introducer – MC mengenal pembicara, pengisi acara, lebih dari audiens. Sukses sebuah acara sangat ditentukan oleh pengenalan audiens terhadap pengisi acara –kredibilitas, latar belakang, dan kualitasnya.
Latar belakang pengetahuan (background knowledge) ini sangat penting dalam membangun kredibilitas dan hubungan antara pengisi acara dan audiens. Karenanya, kenali pengisi acara dan kenalkan sebaik mungkin agar audiens mengapresiasinya.
Mood Setter – MC adalah pemimpin audiens. MC memberikan “komando” tepuk tangan dan apresiasi kepada pengisi acara. MC menjadi pemandu audiens, pembangkit antusiasme. Jika MC melakukannya dengan baik, maka audiens akan mengikuti “komando” untuk bereaksi dan menilai pengisi acara.
Tips MC: Rumus 1A5B
Seorang MC harus melakukan hal-hal berikut ini agar berhasil melaksanakan peran dan tanggung jawabnya. Tips ini terangkum dalam rumus 5B+1A.
Be Enthusiastic! – Tunjukkan semangat, gairah, ceria! Sikap demikian akan menular kepad audiens.
Be Proactive – MC adalah pengendali acara. Tahu apa yang harus dilakukan dan pastikan itu akan dilakukan. MC adalah jembatan bagi setiap orang (penonton dan pembicara, pembicara dan organizer, organizer dan timer, dll).
Be Early – Tiba di tempat acara lebih awal, sebelum tamu pertama tiba, sehingga logistik dan teknis (seperti tes mikrofon dan sound system) dapat dipersiapkan sebaik mungkin. MC pun bisa bertemu dengan para pihak (panitia) dan mendiskusikan masalah (jika ada) tentang apa pun yang perlu dilakukan.
Datang lebih awal juga akan memberikan MC waktu untuk menenangkan diri, relaksasi, mengamati, dan menganalisis audiens agar bisa menyesuaikan gaya ngemsi.
Be Professional – Jangan makan, minum, atau merokok di atas panggung. MC adalah bagian dari “wajah” acara. MC juga merepresentasikan panitia yang harus menjaga sopan-santun, tatakrama, dan kesan positif bagi audiens.
Be Prepared – Kenali detail acara dan persiapkan catatan jika perlu. Hafalkan susunan acara jika perlu. Menghafal susunan acara itu lebih baik! MC diperbolehkan untuk memegang beberapa “kartu catatan” (note card), kertas berisi catatan apa pun yang diperlukan, atau “isyarat kartu” (cue card). Tapi jangan mencoba untuk membaca naskah yang telah dipersiapkan malam sebelumnya di depan audiens!
Apologies – Kesalahan mungkin (dan akan) terjadi dari waktu ke waktu. Minta maaf dan lanjutkan! Tetap tenang dan lanjutkan acara! Toh audiens hadir di sana bukan untuk mendengar permintaan maaf MC. Mereka ada di sana untuk mengikuti acara. Wasalam. (www.romeltea.com).*
Source: Effective Emcee